Musim Pernikahan, Perajin Besek Banyuwangi Laris Orderan
Wadah besek mulai populer karena dianggap ramah lingkungan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuawangi, IDN Times - Momen bulan Dzulhijjah atau setelah hari raya Idul Adha menjadi pilihan sebagian masyarakat di Jawa untuk menggelar pernikahan. Kendati demikian, selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga level 4, acara pernikahan menjadi sorotan karena dilarang digelar secara pesta besar-besaran atau resepsi.
Berkah hari baik acara pernikahan di bulan ini dirasakan para pengrajin besek. Besek merupakan kerajinan tangan berbahan bambu yang berfungsi untuk tempat menaruh barang, buah, hingga oleh-oleh.
Baca Juga: Gelar Hajatan Saat PPKM, Anggota DPRD Banyuwangi Diperiksa Polisi
1. Setiap hari ada pesanan
Salah satu pengepul kerajinan besek asal Lingkungan Papring, Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Widie Nurmahmudy mengaku kebanjiran pesanan besek untuk acara pernikahan.
"Besek laris, sampai sekarang juga laris, terutama pesanan untuk hantaran acara pernikahan. Sampai kekurangan stok," ujar Widie saat dihubungi IDN Times, Minggu (25/7/2021).
Saat ini, di lingkungan Papring terdapat 22 perajin yang menjual kerajinan beseknya ke Widie. Masing-masing perajin dalam sepekan bisa membuat 200-300 kerajinan besek.
"Setiap hari pasti ada permintaan. Sebelum lebaran, souvernir nikahan juga banyak," katanya.
Baca Juga: 11.500 Anak di Banyuwangi Mulai Menerima Vaksin COVID-19