TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Distributor Kopi Italia Hanya Mau Pesan Kopi Dari Kebun Malangsari

Cita rasa kopi robusta Malangsari acid dan karamel cokelat

Seremonial Pelepasan ekspor perdana kopi robusta tahun 2019 di Perkebunan PTPN XII Malangsari. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Banyuwangi, IDN Times - Sebanyak 45 ton kopi robusta robusta kembali dieskpor PTPN XII Perkebunan Malangsari, Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi ke sejumlah negara seperti Inggris, Swiss, Jerman, Australia, Jepang dan Italia.

Saat pelepasan ekspor perdana di tahun 2019, Dirut PTPN XII M. Cholidi mengatakan, ada satu negara, Italia dengan distributor besar hanya mau mengambil produk kopi robusta dari Perkebunan Malangsari.

“Di Italia ada distributor besar yang hanya mau menerima kopi Banyuwangi. 80 persen kopinya kiriman dari Malangsari Banyuwangi. Ditawari kopi dari daerah lainnya tidak mau. Malangsari Banyuwangi memang produsen kopi terbaik. Makanya kami ekspor, karena peminatnya sangat tinggi,” kata Cholidi saat ekspor perdana kopi robusta tahun 2019 di Perkebunan Malangsari, Jumat (13/12).

 

Baca Juga: Diduga Ada Keterkaitan, Jejak Sejarah Broome-Banyuwangi akan Diteliti 

1. Eskpor perdana tahun ini hingga 1.300 ton

Pelepasan ekspor perdana kopi robusta tahun 2019 di Perkebunan PTPN XII Malangsari disaksikan sejumlah pekerja perkebunan. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Pada ekspor tersebut, Perkebunan Malangsari mengirim 45 ton kopi robusta ke Italia yang merupakan tahap pertama dari rencana ekspor 1.300 ton pada akhir tahun ini. Pada awal Desember lalu, kopi dari Perkebunan Selogiri Banyuwangi yang terletak di kaki Gunung Ijen juga telah mengekspor 378 ton kopi ke Italia dan Inggris.

“Kualitas kopi yang dihasilkan di sini memang premium dan harga yang kami dapatkan cukup baik, jauh lebih tinggi dibanding harga penjualan domestik,” katanya.

2. Kopinya memiliki cita rasa seperti cokelat

Nurhayati (50) pekerja harian perkebunan PTPN XII Malangsari saat merawat bibit kopi. IDN TImes/Mohamad Ulil Albab

Sementara itu, Manajer Perkebunan Malangsari, Sanuri, menjelaskan, kualitas kopi di kawasan perkebunan Malangsari sangat bagus karena didukung faktor topografi, area perbukitan, ketinggian ideal hingga curah hujan yang mendukung. Tidak hanya kopi, kawasan perkebunan yang terletak di Kecamatan Kalibaru tersebut juga dipenuhi kawasan tanaman cokelat.

Dari sisi cita rasa, kopi robusta di Perkebunan Malangsari juga memiliki cita rasa khas, yakni memiliki kombinasi acid saat pertama diminum. Namun setelah beberapa detik, akan muncul rasa karamel cokelat yang lekat di pangkal lidah.

“Ditopang bibit unggul dan topografi, kopi di sini mampu menghasilkan cita rasa unik. Ada kombinasi rasa acid dengan karamel coklatnya yang terasa di lidah,” ujar Sanuri.

3. Menyerap kopi dari perkebunan rakyat

Pekerja harian perkebunan Malangsari PTPN XII sedang memeriksa bibit kopi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Produk kopi olahan green bean yang dieskpor oleh PTPN XII Perkebunan Malangsari, tidak hanya dari hasil kebun milik PTPN, namun juga kopi milik masyarakat yang ditanam di areal Perhutani. Saat ini, kata Sanuri, kualitas kopi rakyat sudah setara dengan kopi premium PTPN, sehingga bisa terserap untuk masuk di pasar ekspor.

“Kami menyertakan kopi rakyat untuk ekspor karena kualitasnya yang baik, sama dengan yang kami hasilkan. Selama ini kami melakukan pembinaan teknis mulai dari memilih bibit yang baik hingga proses penanaman dan panen,” katanya.

Baca Juga: Dukung Persiapan Natal, Bupati Banyuwangi Temui Romo di Gereja

Berita Terkini Lainnya