TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cegah Corona, Pemkab Banyuwangi Juga Tutup Seluruh Destinasi Wisata

Tak masalah ekonomi melambat, asal semua selamat

Ilustrasi wisata Banyuwangi. instagram.com/cha.fahma

Banyuwangi, IDN Times - Tidak hanya meliburkan sekolah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi juga menutup seluruh destinasi wisata. Keputusan tersebut diambil untuk mencegah penyebaran virus corona.

1. Ditutup hingga 29 Maret 2020

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Penutupan destinasi wisata untuk sementara waktu telah dibahas bersama Forpimda, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai pelaku wisata di masing masing destinasi dan seluruh elemen yang terlibat. Penutupan destinasi wisata di Banyuwangi bakal berlangsung mulai hari ini (16/3) hingga 29 Maret 2020.

"Kemarin perwakilan kelompok sadar wisata sudah kami ajak bicara. Hari ini (kemarin) surat resmi kami luncurkan ke seluruh pengelola destinasi wisata agar menutup sementara layanannya,” ujar Anas, Minggu malam (15/3).

Baca Juga: Imbas Virus Corona, Kunjungan Wisman ke Banyuwangi Turun 60 Persen

2. Bagian dari upaya social distancing

Ilustrasi wisata Banyuwangi. instagram.com/fatimkimm

Penutupan destinasi wisata tersebut, lanjut Anas, menjadi bagian dari upaya social distancing yang diinstruksikan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. 

Sebagai informasi, Banyuwangi mengandalkan sejumlah destinasi wisata alam mulai dari Kawah Ijen, Pulau Merah, Taman Nasional Alas Purwo, hingga Bangsring Underwater.

Pada 2013 wisatawan domestik yang mengunjungi Banyuwangi sejumlah 1.057.952 orang dan pada tahun 2019 jumlahnya telah mencapai 5.307.054 orang. Sementara kunjungan wisatawan mancanegara di Banyuwangi pada tahun 2013 sebanyak 10.462 orang dan meningkat signifikan menjadi 101.622 orang pada 2019.

3. Hotel dan homestay diimbau aktif koordinasi dengan dinkes

Hotel dialoog Banyuwangi (Foto hanya ilustrasi). instagram.com/dialoogbanyuwangi

Selain menutup destinasi wisata, Anas juga meminta pihak hotel dan pengelola homestay agar berkomunikasi dengan dinas kesehatan. Terutama untuk memastikan bilamana ada situasi darurat yang menyangkut kesehatan.

”Sudah disepakati semua, kita saling jaga, saling bantu, demi kebaikan bersama. Ekonomi mungkin akan sedikit melambat, tapi kebaikan bersama dan keselamatan semuanya adalah yang paling utama,” ujar Anas.

Baca Juga: Sekolah Diliburkan, Bupati Anas: Ini Bagian dari Social Distancing

Berita Terkini Lainnya