Bahan Jok Mobil, Sabut Kelapa Banyuwangi Diekspor ke Tiongkok
Sabut kelapa biasanya hanya jadi bahan bakar memasak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Sabut kelapa (Cocofibre) yang biasanya hanya digunakan sebagai bahan bakar memasak rumah tangga, ternyata menjadi bahan baku pembuatan jok mobil dan matras di Tiongkok. Melihat peluang tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian pun meningkatkan peluang ekspor, terutama dari Kabupaten Banyuwangi.
Baca Juga: Produk Lokal Cambia, Febry Jadikan Sepatu dari Sabut Kelapa
1. Awalnya dianggap sebagai limbah
Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Musyaffak Fauzi mengatakan, serabut kelapa digunakan sebagai bahan campuran membuat matras dan jok mobil. Sedangkan kompos hasil dari sabut tersebut dimanfaatkan sebagai media tanam.
"Awalnya tidak ada yang mengira kalau produk samping yang disangka limbah tersebut bernilai ekonomi bahkan diekspor ke mancanegara” ujar Musyaffak di sela pelepasan ekspor serabut kelapa di Banyuwangi, Kamis (5/9).
Ekspor dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian dari Banyuwangi oleh PT. Sumber Makmur Bakti Mulya ke Tiongkok.
Menurut data tahun 2018 periode Januari - Agustus, ekspor serabut kelapa dan Cocopeat (serabut kelapa olahan) mencapai 6.772 ton senilai Rp 19 miliar dan pada periode yang sama di tahun 2019 mencapai 11.333 ton senilai Rp 33 miliar.
"Ini menunjukan kenaikan jumlah dan nilai ekonomi yang signifikan yaitu lebih dari 50 persen. Dengan kata lain, komoditas yang dulunya sering dianggap limbah ternyata saat ini mampu menyumbangkan devisa bagi negara," katanya.
Baca Juga: Fahd Pahdepie Motivasi Milenial Banyuwangi agar Produktif Berkarya