Agar Tak Kalah dengan K-Pop, Banyuwangi Gelar Festival Kebaya
Kebaya desainer lokal dipadu dengan budaya Jepang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Puluhan muda-mudi tampak menawan memakai kebaya dalam Festival Kebaya yang digelar di Lapangan Tenis, GOR Tawangalun, Kabupaten Banyuwangi, Rabu sore (5/12).
Mereka menampilkan 100 model kebaya dari karya 10 desainer lokal yang tergabung dalam jejaring nasional Indonesian Fashion Chamber (IFC). Kebaya yang disuguhkan memiliki berbagai macam kesan, mulai chic, modern, casual, hingga glamour. Desain-desain kebaya memang dirancang sedemikian rupa untuk memikat generasi muda.
Baca Juga: 10 Ide Kebaya untuk Kondangan yang Bikin Semua Mata Melirik Padamu
1. Kebaya tak harus bersifat sakral
Pricilia Saputro, salah satu perancang yang ikut serta dalam festival itu mengatakan bahwa kebaya saat ini harus jauh dari kesan monoton. Ia sendiri coba menghadirkan tren terbaru yang jauh dari citra sakral, tradisional dan berat.
“Untuk menjangkau khalayak yang lebih luas, outlook dari busana kebaya itu harus tampil berbeda. kebayanya tetap harus khas, tapi tampilannya bisa dipadupadankan, baik dengan pemilihan warna maupun kombinasi yang menyertainya. Saya ingin membawa masyarakat melompat keluar dari stigma kebaya yang kuno sehingga anak-anak muda pun ingin untuk memakainya,” ujar Priscila yang juga merupakan perancang busana Miss Universe.
Baca Juga: Pikat Wisatawan, Pasar Tradisional di Banyuwangi Adopsi Thailand