TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Komplotan Joki UTBK di Surabaya Ditangkap, Ini Modusnya

Komplotan joki UTBK SBMPTN meraup uang Rp6 miliar

Barang bukti praktik joki UTBK yang dibongkar Polrestabes Surabaya, Jumat (15/7/2022). (IDN Times/Khusnul Hasana)

Surabaya, IDN Times - Polrestabes Surabaya, menagkap komplotan pelaku joki Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Modusnya, pelaku menyelipkan peralatan elektronik seperti kamera, kabel, modem hingga headseat pada tubuh peserta.

Para komplotan pelaku tersebut yakni MJ (40), MSN (34), ASP (38) MBBS (29), IB (31) MS (26) dan MF (20). Diduga mereka membantu peserta menjawab soal ujian.

Baca Juga: 3 Ayah Tiri Pemerkosa Anak Sendiri Diringkus di Sidoarjo   

1. Trrbongkar saat salah satu peserta ketahuan menggunakan joki online

Barang bukti praktik joki UTBK yang dibongkar Polrestabes Surabaya, Jumat (15/7/2022). (IDN Times/Khusnul Hasana)

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Akhmad Yusep mengatakan penangkapan tersebut terjadi saat salah satu peserta ujian UTBK di kampus Surabaya ketahuan menggunakan joki. Petugas kemudian melakukan penyelidikan dan ditemukanlah tempat komplotan para joki tersebut mengendalikan aksinya.

"Kita amakan, kurang lebih 65 modem, 63 kamera dan kemudian handpohne berjumlah 60. Alat perekam dan perangkat komputer yang merupakan rangkaian perlengkapan untuk melakukan proses pelaksanan joki online," ujar Yusep, Jumat (15/7/2022)

2. Joki memasang peralatan di badan peserta

Polrestabes Surabaya saat ungkap kasus joki UTBK SBMPTN, Jumat (15/7/2022). (IDN Times/Khusnul Hasana)

Yusep menjelaskan, dalam aksinya, joki memasangkan peralatan tersebut ke bandan peserta yang menggunakan jasa para pelaku. Kamera yang sudah terpasang alat, akan men-scan soal pada ujian UTBK. Soal tersebut kemudian dikerjakan oleh pelaku di tempat lain, hasilnya dikirim ke peserta lewat headphone.

"Dari hasil data, mereka (para pelaku) termasuk punya kompetensi dan lulusan universitas negeri cukup ternama, bahkan diakui bahwa mereka yang punya kemampuan dan kecerdasan," ungkap Yusep. Sehingga, hasil UTBK tersebut peserta mendapat nilai mendekati sempurna.

Para pelaku juga mendesain sebaik mungkin baju yang digunakan peserta untuk ujian. Bahkan, saat dideteksi menggunakan alat deteksi metal detektor, peralatan di tubuh peserta tidak terdeteksi.

"Sebelum UTBK belangsung peserta dibriefing oleh pelaku," jelasnya.

Baca Juga: Perjalanan Wajib Booster, Ayo Warga Surabaya Daftar di Puskesmas 

Berita Terkini Lainnya