Eri Jawab Isu Pemangkasan Kader Kesehatan
Eri menuding isu pemangkasan datang dari kelompok tertentu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Kader Kesehatan Kota Surabaya adalah ibu-ibu di lingkungan masyatakat mulai dari kelurahan hingga RT. Mereka dibentuk oleh pemerintah kota sejak beberapa tahu silam dengan tujuan untuk membantu dalam mensosialisasikan kesehatan hingga penangannya. Namun, akhir-akhir ini muncul isu pemangkasan kader kesehatan itu.
Isu itu muncul setelah Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berencana menyeleksi kader Buser Surabaya Hebat dengan sejumlah syarat. Diantara syaratnya yakni harus minimal lulusan SMP dan berumur maksimal 65 tahun. Syarat-syarat tersebut lah yang membuat kader akhirnya terpangkas.
Baca Juga: Honor Kader Kesehatan Surabaya Naik Hingga Rp400 Ribu
1. Sejumlah kader terpaksa mengundurkan diri
Salah satu koordinator kader yakni Ninik Ria Kusuma Wati, yang merupakan koordinator kader kesehatan Kelurahan Keputih, bersama rekan-rekannya ia memilih untuk mengundurkan diri setelah mendengar isu tersebut. Mereka pun serentak berhenti melakukan Penyuluhan Kegiatan Masyarakat (PMK).
"Semua mengundurkan diri mulai hari ini, kasihan yang sudah sepuh, puluhan tahun jadi kader," tuturnya, Selasa (1/3/2022).
Bukan hanya itu, kenaikan intensif Rp400 ribu pun juga banyak persyaratan. Apalagi tak ada keterangan gaji.
"Gak ada keterangan membuat kita kecewa, langsung kasih cash kaya dulu jadikan enak, setiap ada kegiatan dikasih," ungkapnya.
Baca Juga: Eri Cahyadi Tolak RS COVID-19 di Lingkungan Mal CITO