TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Pelajar Surabaya Dipukuli hingga Disulut Rokok

Polisi menyelidiki dengan menganalisa CCTV

(Ilustrasi penganiyaan) IDN Times/Sukma Shakti

Surabaya, IDN Times - Tiga orang pelajar di Surabaya berinisial D, SL, dan RZ menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah pemuda. Peristiwa ini bermula dari rentetan kericuhan pada saat pertandingan futsal pelajar antara SMAN 7 Surabaya dan SMK dr Soetomo, Sabtu (30/7/2022).

Baca Juga: Atlet Surabaya Sabet Emas Para Games, Diganjar Beasiswa Unesa

1. Terjadi usai pertandingan Futsal

Ilustrasi pemukulan (IDN Times/Mardya Shakti)

Salah satu korban, DA (17) menceritakan, penganiayaan itu berawal dari pertandingan Futsal di GOR Unesa Lidah Kulon, Sabtu (30/7/2022). Di luar halaman, sempat terjadi kericuhan antara SMAN 7 Surabaya dengan SMK dr. Soetomo.

"Saya sebagai kakak kelas memisah dan berhasil. Pihak SMAN 7 menantang untuk bertemu di luar," ujar DA.

Tak berapa lama, sejumlah adik DA mengeroyok siswa SMAN 7 yang tengah melintas di Jalan. Melihat itu, DA pun mengamankan korban dan berkoordinasi dengan temannya yang kebetulan juga sekolah di SMAN 7.

Ketika itu, DA mengirim sebuah video bernada bercanda yang merekam sejumlah siswa SMK dr. Soetomo yang sedang ramai di pinggir jalan. Video itu pun dikirim ke grup alumni SMAN 7 oleh sahabat DA.

"Saya tidak tahu (kalau disebar) lalu saya balik jam 10. Di chat sahabat saya," ungkapnya.

2. Penganiayaan terjadi berkali-kali

Ilustrasi Penganiayaan (IDN Times/Mardya Shakti)

DA pun dihubungi oleh sejumlah alumni SMAN 7 untuk bertemu di sebuah warung kopi di dekat BG Junction. Untuk bertemu alumni SMAN 7 itu, Ia lantas mengajak temannya, SL (17).

Ketika bertemu, alumni SMAN 7 itu mengajak DA dan SL untuk pindah ke Jalan Pirngadi. Di situlah keduanya dipukul menggunakan helm dan benda tumpul lainnya oleh puluhan orang.

"Setelah itu saya diajak muter-muter dikasih minum dan makan sama alumni itu. Saat diajak muter-muter itu saya disulut rokok di leher dan tetap dipukuli," ujarnya.

Tak berhenti di situ, pukul 03.00, DA dan SL dibawa ke jalan BKR dekat SMAN 9 Surabaya. Di tempat itu, DA kembali mengalami penganiyaan.

Para alumni itu, kemudian merampas handphone DA untuk menghubungi korban lain, RZ untuk menjelaskan video bercandaan itu. RZ yang kebetulan bangun tidur lantas datang, mengira DA yang meminta bantuan.

"Gak lama RZ langsung dihajar juga. Saya juga dikeroyok juga. Bahkan RZ itu sudah posisi terlentang di tanah masih dilempar paving ke arah kepalanya. Beruntung sempat ditangkis menggunakan tangan," tuturnya.

Penganiyaan itu pun berakhir pukul 06.00 WIB, mereka dibebaskan di Jalan Kusuma Bangsa. Mereka diminta untuk membersihkan lukanya di POM Bensin Jalan Kusuma Bangsa.

Baca Juga: 178.876 Anak di Surabaya Bakal Diimunisasi

Berita Terkini Lainnya