TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral Salah Pasang Atribut Sekolah, SH Dapat Pendampingan Psikologis

Semoga hal ini tidak menimpa siswa di sekolah lainnya

Tangkapan layar video bocah SD di Tuban salah pasang atribut nama. IDN Times/Istimewa

Tuban, IDN Times- Usai videonya viral, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tuban berencana memberikan pendampingan psikologis pada bocah SD berinisial SH. Pendampingan sendiri bertujuan untuk memulihkan kondisi trauma yang dialaminya.

SH salah satu siswa Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban mendadak viral lantaran video salah pemasangan atribut nama di pundaknya. Atribut tersebut dijahit terbalik. Kesalahan tersebut diduga karena orangtua SH tak bisa membaca.

Parahnya, sang guru justru merekam dan mengunggah video tersebut. itu diduga diunggah salah satu guru yang mengajar di sekolahnya. "Ya tentunya untuk  memulihkan kondisi psikologisnya, kami akan memberikan pendampingan pada SH," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tuban Nur Khamid kepada IDN Times, Jumat (10/1).

1. Disdik bakal temui orang tua SH

Ilustrasi bullying. pixabay.com/users/geralt-9301/

Tak hanya itu, Dinas pendidikan juga berencana menemui orangtua SH dan memberikan penjelasan.

"Setelah kami melakukan pembinaan kepada guru yang dengan sengaja mengunggah video itu beserta kepala sekolahnya, kami juga akan menemui orangtua SH di Kecamatan Kerek," ucapnya.

Baca Juga: Tak Ada Lawan, Mirza Ali Manshur Kembali Pimpin KONI Tuban

2. Tidak bermaksud memojokkan siswa

Tangkapan layar video bocah SD di Tuban salah pasang atribut nama. IDN Times/Istimewa

Nur Khamid menjelaskan, menurut pengakuan sang guru, perekaman itu dilakukan secara spontan. Yang bersangkutan tidak bermaksud memojokkan siswanya.

"Tidak bermaksud memojokkan. Hanya saja banyak orang yang berkomentar macam-macam di medsos," tambah Nur Khamid

3. Gunakan medsos dengan bijak

Ilustrasi media sosial. Pixabay/geralt

Agar kejadian serupa tidak terulang kembali, lanjut Nur Khamid, diperlakukan pemahaman tentang penggunaan media sosial dengan benar dan bijaksana. Maka ke depanya Disdik berencana memberikan pelatihan.

"Ya sangat perlu sekali adanya sosialisasi dan pelatihan mungkin kepada guru agar bisa mengunakan kecanggihan teknologi digital ini dengan baik dan bijak. Tujuannya agar hal serupa tidak terulang lagi," lanjutnya.

Baca Juga: Guru Viralkan Siswa yang Salah Pasang Atribut, Disdik Turun Tangan

Berita Terkini Lainnya