TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Serunya Emak-emak Lamongan Berburu Ikan Mabuk di Bengawan Solo

Berburu ikan mabuk hanya terjadi setahun sekali

Warga Lamongan berburu ikan di aliran sungai Bengawan Solo. IDN Times/Imron

Lamongan, IDN Times - Surutnya air sungai Bengawan Solo karena musim kemarau panjang ternyata membawa berkah. Momen itu dimanfaatkan ratusan warga Desa Durikulon, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan untuk melakukan tradisi tangkap ikan secara bersama-sama. Mereka berbondong-bondong datang ke sungai untuk memburu ikan mabuk atau biasanya warga menyebutnya dengan istilah iwak ngumbo.

Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polres Lamongan Gandeng Perguruan Silat

1. Tidak perlu menggunakan alat tangkap ikan

Warga yang tinggal di bantaran sungai Bengawan Solo memburu ikan mabuk setiap tahunnya. IDN Times/Imron

Tak perlu memakai alat tangkap ikan, berupa jala, jaring atau setrum, warga cukup menangkap ikan-kan itu mengunakan tangan. Namun jika ingin memperoleh hasil yang banyak mereka akan membawa alat tangkap. "Meskipun basah kuyup, tapi saya merasa senang," kata, Konaseh (50), salah seorang warga Durikulon, kepada IDN Times di lokasi, Kamis (19/21).

2. Ikan hasil tangkapan akan dikonsumsi sendiri

Salah seorang warga Desa Durikulon, Lamongan mencari ikan di aliran sungai Bengawan Solo. IDN Times/Imron

Tak butuh waktu lama, Konaseh dan beberapa tetangganya pun bisa memperoleh ikan. Konaseh sendiri mengaku ikan hasil buruannya akan dikonsumsi sendiri. Jika tangkapan lebih, biasanya ia akan memberikannya kepada sanak dan tetangga dekatnya. "Dimasak sendiri mas tidak saya jual. Dan Alhamdulillah lumayan dapat banyak hampir lima 5-10 kilogram. Padahal baru saja saya mencari," imbuhnya.

Baca Juga: Tercemar, Pemkab Lamongan Imbau Petani Tak Gunakan Air Bengawan Solo

Berita Terkini Lainnya