TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

La Nina Tak Berpengaruh Besar di Tuban, Warga Diminta Tetap Waspada

Hujan di Tuban diprediksi akan mulai turun akhir November

Ilustrasi - Ruang pengamatan cuaca BMKG (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Tuban, IDN Times - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Kelas III Tuban, Rofiq Mansur mengimbau kepada seluruh masyarakat Tuban agar tetap berhati-hati saat menghadapi pergantian musim kemarau ke hujan.

Pergantian musim kemarau yang terjadi di bulan November ini, kata dia, bakal dibarengi dengan peningkatan cuaca ekstrem, seperti intensitas hujan tinggi yang disertai dengan angin kencang.

Sedangkan musim hujan sendiri baru akan terjadi di Bulan Desember - Januari 2021 mendatang. "Yang pastinya kita tetap mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam menghadapi pergantian musim kemarau ke hujan yang dibarengi dengan fenomena La Nina," kata Rofiq, Kamis (12/11/2020).

1. Fenomena La Nina tidak berpengaruh besar di Tuban

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memberikan keterangan pers di Kantor BMKG Yogyakarta, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (1/12). Berdasarkan hasil pemantauan Stasiun Klimatologi, BMKG merilis posisi terakhir siklon tropis Dahlia mulai menjauh dari wilayah Indonesia hari ini, tapi tetap meminta masyarakat untuk waspada karena masih ada beberapa dampak yang berpotensi muncul mempengaruhi kondisi cuaca. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww/17. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Rofiq mengatakan, puncak fenomena La Nina yang diprediksi bakal terjadi di bulan Desember mendatang tidak akan berpengaruh besar di Tuban. Sebab, hampir semua wilayah Tuban pada saat puncak La Nina sudah memasuki musim hujan.

"Kalau dampaknya saya pikir tidak berpengaruh besar, karena La Nina ini kan adanya kenaikan curah hujan dari 20 sampai 40 persen," katanya.

Baca Juga: Ombak Pantai Selatan Jawa Capai 3,5 Meter, Nelayan Diimbau Waspada

2. Masyarakat diminta untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi

Ilustrasi. Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memeriksa alat ukur penguapan (Open Pan Evaporimeter) di Laboratorium BMKG Serang, Banten (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Meskipun begitu, pihaknya tetap berharap masyarakat Tuban mewaspadai bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan lainnya. Ia pun menyarankan dinas-dinas terkait segera melakukan tindakan, seperti pemotongan ranting pohon, membersihkan saluran drainase agar memperlancar air hujan mengalir ke sungai. "Kami tetap meminta masyarakat Tuban dan sekitarnya agar tetap memantau update informasi dari kami," jelasnya.

Baca Juga: 5 Kali Begal Payudara, Kuli Bangunan di Tuban Ditangkap Polisi

Berita Terkini Lainnya