Ombak Pantai Selatan Jawa Capai 3,5 Meter, Nelayan Diimbau Waspada
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Banyuwangi memperkirakan gelombang ombak di pesisir pantai selatan bisa mencapai 2 hingga 3,5 meter. Kondisi tersebut disebabkan karena tekanan angin yang konsisten dan tekanan atmosfir yang rendah saat pancaroba.
"Ketinggian ombak di pantai selatan mencapai 2- 3,5 meter. Jadi perlu easpada untuk nelayan khususnya perahu kecil," ujar Prakirawan BMKG Banyuwangi, Gigik Nurbaskoro saat ditemui di kantornya, Senin (9/11/2020).
Baca Juga: Program Elektrifikasi Buah Naga di Banyuwangi Bawa Keberkahan
1. Nelayan kecil diimbau waspada
Gigik memperkirakan kondisi ketinggian gelombang ombak masih terus bisa mencapai 3,5 meter selama sepekan ke depan dengan kecepatan angin 20 km per jam. Pada tanggal 10 November gelombang ombak di pantai selatan diperkirakan mencapai 3,5 meter dan tanggal 11 bisa mencapai 3 meter.
"Pada tanggal 12 bisa meningkat lagi lebih 3 meter. Ini karena faktor angin yang konsisten, kalau ada tekanan rendah atmosfir bisa pengaruhi kecepatan angin," jelasnya.
2. Mulai memasuki musim penghujan
Sementara itu, pada musim pancaroba dari kemarau ke penghujan sudah dimulai sejak Oktober. Saat ini, sejumlah wilayah di Tapal Kuda dan Banyuwangi sendiri sudah ada yang memasuki musim penghujan. Meski demikian, masuknya musim penghujan di setiap wilayah berbeda sesuai topografi.
"Di Banyuwangi sendiri ada 8 zona wilayah, dan itu pergerakan musimnya berbeda. Pertama di Banyuwangi bagian barat, itu lebih dahulu masuki musim hujan, kemudian Banyuwangi bagian tengah dan selatan pada awal Desember. Sekarang menuju awal musim hujan, bisa saja mundur satu dasarian," ujarnya.
3. Merasa cuaca sangat panas
Musim peralihan saat ini, kata Gigik bisa mengakibatkan sejumlah cuaca ekstrem seperti hujan yang tiba-tiba lebat, angin kencang, puting beliung hingga petir.
"Itu menandakan masih peralihan musim. Ciri-ciri selanjutnya, muncul awan cumulonimbus, pada siang dan jelang sore. Ini ciri masa transisi. Sama pada musim penghujan ke kemarau juga demikian," katanya.
Sementara untuk cuaca panas, pada masa pancaroba saat ini cuaca memang bisa terasa panas. Meski demikian, dari catatan BMKG sejak tiga tahun terkahir pada periode bulan November, suhu panas 32-33 derajat celcius masih tergolong normal.
"Kalau sekarang 32 derajat. Kemarin 32,8 derajat, ini normal di bulan November. Kalau masyarakat merasakan panas ini wajar karena liputan awan di atmosfer dalam beberapa Minggu sedikit. Sehingga terasa panas," jelasnya.
Baca Juga: Memancing di Batu Karang, Dua Orang Terjebak Ombak Tiga Hari