TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Eks Napiter Janji Jaga Keamanan Pemilu 2019 di Lamongan

Wah, padahal dulu mereka anti pemerintah

IDN Times/ Imron

Lamongan, IDN Times- Mantan narapidana teroris (Napiter) di Kabupaten Lamongan berjanji bakal mengawal jalannya Pemilu tahun 2019 ini dengan damai dan aman. Pernyataan komitmen menjaga pemilu agar lebih aman disampaikan para Napiter dalam deklarasi di Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan. "Kita berkomitmen ingin menyukseskan pemilu tahun ini," kata Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), Ali Fauzi, Senin (1/4). 

Baca Juga: Pemilu 2019, Emil Dardak: Pengawalan Logistik di Kepulauan Diperketat

1. Mantan teroris juga berkomitmen mensukseskan pemilu 2019

IDN Times/ Imron

Tak hanya menjaga kemanan jalanan pesta demokrasi lima tahunan ini saja, para mantan terpidana teroris juga akan berjanji menyukseskan Pemilu. Ini jelas berbalik dengan pandangan mereka dulu yang aanti dengan pemerintah dan tidak pernah ikut dalam hajatan pemilu. "Sekarang kami mengubah pola pikir kita untuk ikut mensukseskan Pemilu 2019," kata Ali.

2. Masyarakat juga diminta jaga keamanan jelang pemilu

IDN Times/ Imron

Meski beda pilihan pada pemilu tahun ini, Ali  juga meminta masyarakat Indonesia khususnya Lamongan, untuk tetap menjaga situasi keamanan di wilayah mereka masing-masing. 

Kepada Polri dan pemerintah, ia juga meminta agar mereka terus menjaga stabilitas keamanan atau Kamtibmas di wilayah hukum Polres Lamongan. "Dalam bingkai NKRI berdasar Pancasila, UUD 45 dan Bhinneka Tunggal Ika kita diminta untuk memelihara perdamaian dan persaudaraan, guna menjaga keutuhan bangsa dan negara," imbuhnya.

3. Mantan teroris berhak memilih Paslon sesuai hati nurani

Dok. IDN Times/Istimewa

Selain keamanan, Ali juga menentang keras segala macam bentuk hoaks, kekerasan, intoleransi dan ekstremisme jelang Pemilu. Menurut dia, berita bohong yang menyebar luas dinilai dapat memecah belah persatuan antar anak bangsa.

"Dari awal kami terus menolak hoaks, intoleransi dan yang lainnya. Hal ini akan berdampak buruk pada bangsa Indonesia. Dan kami memberikan kebebasan kepada mantan Napiter agar memilih calonnya sesuai dengan hati nurani mereka masing-masing," jelasnya.

Baca Juga: Ali Fauzi Sebut Abu Bakar Ba'asyir Sudah Tak Terlibat Teror

Berita Terkini Lainnya