Berikan IMB Gratis ke Rumah Ibadah, Wali Kota Risma Jaga Harmonisasi
Peninggalan berharga Risma dalam menjaga kerukunan warga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini terus berusaha menjaga harmonisasi masyarakatnya yang multikulturalisme dengan memberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) gratis kepada seluruh rumah ibadah dan fasilitas pendidikan. IMB itu diserahkan langsung kepada pihak gereja, pengurus masjid, dan pengurus sekolah yang IMB-nya sudah selesai diuruskan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Keinginan Wali Kota Risma yang selama ini terpendam perlahan mulai terealisasi. Ia pun menargetkan seluruh rumah ibadah dan fasilitas pendidikan di Surabaya sudah harus memiliki IMB hingga akhir masa jabatannya.
“Ini secara simbolis dulu, nanti kami uruskan semuanya,” kata Wali Kota Risma saat memberikan IMB secara simbolis di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Surabaya, di hadapan pendeta, pengurus masjid, dan pengurus sekolah, Kamis (8/10/2020).
Baca Juga: Nenek 82 Tahun Hidup Tak Layak di Surabaya, Pemkot Bedah Rumah
1. Sudah lama ingin memberikan IMB gratis kepada rumah ibadah dan fasilitas pendidikan
Wali Kota Risma yang juga Presiden UCLG ASPAC mengaku sudah lama ingin memberikan IMB gratis kepada rumah ibadah dan fasilitas pendidikan. Namun masalahnya, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dulu dan proses tersebut yang membuat lama.
“Jangankan IMB rumah ibadah, tanahnya Pemkot (Surabaya) aja juga begitu kok. Misalkan IMB sekolah kita, sulit juga,” kata dia.
Menurut Risma, pemberian IMB gratis sangat penting karena dia ingin meninggalkan sesuatu yang berharga bagi rumah ibadah di seluruh Surabaya. Apalagi, pada Februari 2021, dia sudah selesai menjabat wali kota Surabaya. Sehingga, ia harus menyelesaikan keinginan tersebut terlebih dahulu sebelum akhirnya purna tugas sebagai orang nomor satu di Kota Pahlawan.
“Kenapa saya ingin memberikan IMB kepada rumah ibadah? Karena saya ingin di antara kita, sesama warga Surabaya, bisa hidup berdampingan dengan rukun dan harmonis. Karena kalau kota ini tidak rukun, kota ini tidak akan tenang. Dampaknya, orang tidak bisa mencari makan. Nah, kalau sudah tidak bisa mencari makan, maka akan menang-menangan sendiri, mengerikan kalau itu terjadi,” ujarnya.
Baca Juga: Di Tengah Pandemik, Pemkot Surabaya Targetkan 43 Ribu Anak Diimunisasi