TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Disebut Sarang Radikalisme, UB: Kami Kobarkan Islam Cinta Tanah Air

Tak ada celah buat radikalisme di dalam kampus!

Instagram.com/univ.brawijaya

Malang, IDN Times - Universitas Brawijaya (UB) sebagai salah satu universitas negeri terkemuka di Malang sempat jadi sorotan. Pasalnya, pada bulan Juli lalu, Kemenristek-Dikti dan Badan Nasional Penganggulangan Terorisme (BNPT) mengumumkan bahwa UB menjadi salah satu kampus tempat berkembangnya paham radikalisme. 

Gerah dengan predikat tersebut, UB pun melakukan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menggelar peringatan Hari Santri Nasional. Meski bertema "Peran Santri dalam Memperkokoh Persatuan Bangsa", acara ini juga menyinggung tentang pentingnya menangkal gerakan radikalisme di dalam kampus.

Baca Juga: Universitas Brawijaya Akan Pecat Mahasiswa yang Bikin Grup LGBT di Facebook

1. UB tegaskan siap lawan radikalisme di kampus

Radikalisme

Anas Kholil, salah satu dosen UB yang juga menjadi panitia acara menyampaikan bahwa digelarnya acara juga seolah menjadi pernyataan bahwa UB serius dalam melawan radikalisme. "Sebagai instrumen negara, UB harus menyebarkan semangat kebangsaan. Apalagi setelah ada pernyataan dari BNPT. Kami harus mengobarkan semangat Islam yang mencintai tanah air," ujarnya.

2. Tak hanya radikalisme, acara juga bahas peranan santri dalam berbangsa

IDN Times/Habil Misbachul

Selain menanggapi isu radikalisme, acara ini juga menekankan pentingnya peran santri dalam kehidupan berbangsa. "Hari santri ini diinspirasi oleh semangat perjuangan KH. Hasyim Asyari melawan penjajah. Maka Hubbul Wathon minal iman, cinta tanah air adalah bagian dari iman harus ditanamkan dan digaungkan pada seluruh elemen masyarakat dan civitas akademika," kata  Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Ahmad Basarah yang juga menjadi pembicara dalam acara tersebut.

Baca Juga: Mahasiswa Terpapar Radikalisme, Universitas Brawijaya Gandeng Intelijen

Berita Terkini Lainnya