TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral Warga Ancam Bakar RS BDH, Polisi: Kejadian Lama dan Sudah Damai

Dipicu dugaan pasien meninggal "di-COVID-kan"

Ilustrasi layanan kesehatan. (IDN Times/Arief Rahmat)

Surabaya, IDN Times - Sebuah video beredar di media sosial menunjukkan aksi protes sekelompok warga terhadap pelayanan RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya. Rupanya, video ini merupakan kejadian lawas dan sudah berakhir damai.

Baca Juga: Tak Lagi Ditolak, Rumah Sehat di Surabaya Mulai Diisi Pasien

1. Video viral menampilkan warga mengamuk di RS BDH

Tangkapan layar konten video yang viral. Dok. Istimewa.

Video berdurasi 2 menit 41 detik itu memperlihatkan sekelompok warga yang mengamuk di dalam rumah sakit. Mereka menuduh salah seorang kerabatnya mendapat vonis palsu COVID-19 saat meninggal di rumah sakit tersebut atau yang biasa disebut di-COVID-kan. Mereka bahkan mengintimidasi tenaga kesehatan hingga mengancam akan membakar rumah sakit di bawah naungan Pemkot Surabaya tersebut.

”Hei saya bakar rumah sakit ya. Saya masuk penjara, saya bertanggung jawab. Kita ini berduka, kurang ajar,” ujar seorang pria di dalam video tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Benowo Ipda Jumeno membenarkan kejadian di video itu. Hanya saja, peristiwa tersebut sudah terjadi sepekan lalu tepatnya pada 26 Juli 2021.

"Kejadiannya itu tanggal 26 Juli," ujar Jumeno, Rabu (4/8/2021).

2. Kedua pihak sudah diperiksa polisi

Tangkapan layar konten video yang viral. Dok. Istimewa.

Setelah keributan itu terjadi, lanjut Jumeno, pihaknya sudah meminta keterangan dari kedua belah pihak baik dari keluarga pasien maupun dari pihak rumah sakit. Ternyata, kericuhan itu disimpulkan terpantik karena kesalahpahaman belaka. Keduanya pun sudah berdamai dan pihak keluarga korban meminta maaf.

"Setelah kita adakan proses mediasi, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai. Itu salah paham dan keluarga pasien juga sudah ada permintaan maaf ke rumah sakit,” tuturnya.

3. Berawal dari kesalahpahaman diagnosis dokter

Tangkapan layar konten video yang viral. Dok. Istimewa.

Jumeno mengatakan bahwa kesalahpahaman ini terjadi karena adanya pihak keluarga yang tak terinformasi dengan baik mengenai prosedur penentuan pasien COVID-19. Padahal, anggota keluarga mereka yang meninggal sudah menjalani swab antigen dan swab PCR dengan hasil positif.

"Kenapa kok viral sekarang dengan narasi seperti itu. Kan sudah lama. Jenazah juga sudah dimakamkan. Jadi kan sudah selesai dan damai,” sebutnya.

Baca Juga: Persakmi: PPKM Bisa Tekan Kasus di Surabaya, Tapi Warga Belum Mandiri

Berita Terkini Lainnya