TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Surabaya Panas "Kentang-kentang", Rupanya Akibat Ini

Panas di Surabaya tercatat bisa mencapai 37 derajat celcius

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Surabaya, IDN Times - Warga Surabaya akhir-akhir ini merasakan kota Pahlawan begitu "membara". Suhu maksimum di siang hari bahkan mencapai 37 derajat celcius. Rupanya, kenaikan suhu ini dipengaruhi pergerakan semu matahari di tengah musim kemarau.

 

1. Suhu udara naik karena gerak semu matahari

Pixabay/jplenio

 

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Juanda Surabaya, Ahmad R Huda menjelaskan bahwa kenaiakan suhu udara di Jawa Timur utamanya Kota Surabaga berkaitan dengan fenomena Kulminasi Utama 2 tahun 2019. Fenomena Kulminasi Utara 2 ini merupakan gerak semu matahari ke arah selatan.

"Karena posisi matahari tepat berada di atas kepala di mana merupakan posisi terdekat dengan kita," jelasnya ketika dikonfirmasi IDN Times, Sabtu (5/10).

 

Baca Juga: Polisi Selidiki Gundukan Pasir Panas yang Diduga Mengandung Limbah B3

2. Panas sampai 37 derajat celcius bisa bikin dehidrasi

IDN Times/Shukma Sakti

 

Ahmad menuturkan bahwa suhu udara rata-rata di Kota Surabaya normalnya 33 hingga 34 derajat celcius. Namun belakangan ini hingga puncaknya pada 12 Oktober nanti, suhu di Kota Surabaya akan meningkat hingga 37 derajat celcius.

"Perlu diwaspadai peningkatan suhu berkisar 0,5-1 C dari normalnya terutama di siang hari yang berpotensi menyebabkan dehidrasi," imbuhnya.

Baca Juga: Kepanasan dan Dehidrasi, Peserta "Surabaya Menggugat" Bertumbangan

Berita Terkini Lainnya