TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sayangkan Hukuman Kebiri Kimia, Komnas HAM: Kasih Kerja Sosial Saja

Konsep pemberian efek jera tidak tepat

IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyayangkan adanya hukuman kebiri kimia yang pertama kali dijatuhkan kepada Aris, terpidana kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak di Kabupaten Mojokerto. Menurut mereka, ada hukuman lain yang bisa diterapkan tanpa mempengaruhi fisik sang terpidana.

 

1. Komnas HAM sayangkan kebiri kimia

IDN Times/Fitria Madia

 

Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam mengatakan bahwa hukuman kebiri kimia tersebut melanggar konvensi anti penyiksaan yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia. Kebiri merupakan suatu hukuman fisik yang dapat berupa penyiksaan.

"Merusak fisik secara permanen itu dihindari. Jadi kami menyayangkan adanya hukuman kebiri," ujarnya ketika ditemui di kantor Lebaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya, Senin (26/8).

2. Kasus tersebut memang seharusnya dihukum berat

IDN Times/Sukma Shakti

 

Anam menuturkan bahwa kejahatan seksual yang dilakukan oleh Aris memang dapat dikatakan sebagai suatu perbuatan yang keji. Pasalnya ia melakukan pemerkosaan tersebut berulang kali kepada sejumlah anak dalam kurun waktu 3 tahun.

"Bahwa kita harus mengecam amat sangat tindakan permerkosaan tersebut, iya
Karena itu di luar batas kemanusian. Apalagi itu dilakukan terhadap anak-anak dan jumlahnya banyak," lanjutnya.

Baca Juga: Eksekusi Kebiri Kimia, Kejari Mojokerto Sulit Cari Rumah Sakit

3. Sarankan hukuman penjara maksimal dan kerja sosial

IDN Times/Fitria Madia

 

Namun menurutnya hukuman kebiri kimia tak tepat diberikan. Ia lebih menyarankan hukuman lain seperti kurungan 20 tahun atau seumur hidup ditambah kerja sosial. Menurutnya hukuman tersebut sudah setimpal dan lebih bermanfaat.

"Bagaimana memanfaatkan orang terpidana ini dengan hukumam yang berat tapi juga manfaat. Apa itu? Dengan kerja-kerja sosial," imbuhnya.

Baca Juga: Belum Ada SOP Kebiri Kimiawi, Predator Anak Mojokerto Dibui Dulu

Berita Terkini Lainnya