TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perawat PDP di RSUD dr Soewandhie Meninggal, Hasil Swab Belum Keluar

Sebelumnya seorang dokter di sana meninggal positif COVID-19

Ilustrasi jenazah. IDN Times/Sukma Shakti

Surabaya, IDN Times - Seorang perawat RSUD dr. M Soewandhie Surabaya meninggal dunia dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Rabu (20/5). Hingga saat ini, hasil tes swab PCR yang diberikan kepadanya belum juga keluar.

Sebelumnya salah seorang dokter yang bertugas di RSUD dr Soewandhie juga meninggal dunia dan dinyatakan positif COVID-19. Ia adalah dr Berkatnu Indrawan Janguk yang meninggal dunia pada Senin (27/4).

1. Perawat RSUD dr Soewandhie meninggal dunia

Kadiskominfo Kota Surabaya M. Fikser. IDN Times/Fitria Madia

Perawat yang meninggal kali ini adalah Suhartatik, seorang perawat di RSUD dr. M Soewandhie Surabaya. Sehari-hari, ia bertugas di Unit Stroke rumah sakit milik Pemeringah Kota Surabaya ini.

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, M Fikser menyampaikan belasungkawa dan ungkapan terima kasih kepada almarhumah atas dedikasinya selama ini sebagai perawat di RSUD dr. M Soewandhie Surabaya.

"Semoga amal perbuatan beliau diterima Yang Maha Kuasa. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan keikhlasan," ujarnya, Rabu (20/5).

2. Sudah libur dari RS selama sebulan

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Suhartatik sebenarnya sudah diliburkan dan tidak lagi diperkenankan bekerja sejak sebulan lalu. Hal ini merupakan kebijakan Pemkot Surabaya untuk menghindarkan dokter maupun perawat pemilik penyakit bawaan (komorbid), tengah hamil, dan yang berusia 50-60 dari paparan COVID-19.

"Sejak sebulan sebelumnya almarhumah sudah tidak bekerja dan beristirahat di rumah, hal ini mengikuti kebijakan Pemkot Surabaya di tengah pandemi COVID-19,” tuturnya.

Baca Juga: Pasutri Dokter Positif COVID-19 di Surabaya, Sang Suami Meninggal

3. Memiliki komorbid dan hasil rapid test non reaktif

Kadiskominfo Kota Surabaya M. Fikser. IDN Times/Fitria Madia

Suhartatik diketahui memilki penyakit bawaan berupa asma dan maag. Namun kondisinya kemudian memburuk dalam beberapa waktu terakhir hingga meninggal dunia. Ia pun telah melewati rapid test dan tes swab PCR.

"Almarhumah sebelumnya juga telah dilakukan dua kali rapid test dan hasilnya negatif. Sedangkan untuk pemeriksaan swab hasilnya belum keluar, dan hasil foto toraks juga bagus," tuturnya.

Belum bisa dipastikan apakah Suhartatik negatif COVID-19. Pasalnya, perawat RS Royal yang meninggal, Ari Puspita Sari juga memiliki hasil rapid test negatif namun tes swab PCR-nya positif.

Baca Juga: Perawat PDP Meninggal, RS Royal: Sedang Hamil Trimester Kedua

Berita Terkini Lainnya