Meski Dilanda Tiga Krisis, Bupati Lumajang Klaim COVID-19 Terkendali
Lumajang bertahan di zona kuning
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Menghadapi krisis kesehatan berupa pandemik saja tak mudah. Apalagi jika harus tiga krisis sekaligus yaitu pandemik, krisis ekonomi, dan bencana alam seperti yang dialami oleh Kabupaten Lumajang.
Di tengah pandemik COVID-19 saat ada kegalauan antara mementingkan kesehatan dan pemulihan ekonomi, Kabupaten Lumajang harus mendapat ujian lagi, terdampak bencana alam gempa Malang.
Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Lumajang mengklaim bahwa kasus COVID-19 sudah terkendali dengan pendekatan kemanusiaan. Pendekatan persuasif seperti ini dianggap lebih efektif untuk merebut hati masyarakat dibanding represif.
1. Lumajang gunakan pendekatan humanis pada warga
Bupati Lumajang Thoriqul Haq menjelaskan bahwa ia tak melarang warganya untuk menggelar hajatan apa pun. Keputusan ini dia ambil dengan mempertimbangkan berbagai hal. Pertama, Thoriqul ingin memenangkan hati masyarakatnya. Kedua, banyak pihak yang menggantungkan nasibnya di hajatan seperti pengusaha dekorasi, fotografer, make-up artist, dan lain-lain.
"Satu pernikahan itu ada sound system yang harus hidup, teman-teman tenaga kasar untuk membantu tetangganya, penghibur yang harus hidup. Satu hal saja kalau kita terlalu berlebihan terhadap kegiatan yang harus ketat banget bisa merugikan banyak orang," ujar Thoriqul dalam Salam Ramadan, Cerita Indonesia bersama IDN Times, Jumat (23/4/2021).
Baca Juga: Sempat Positif COVID-19, Kini Bupati Lumajang Sudah Negatif