TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Klaim ERJI Unggul Survei Lagi, Hasto: MAJU Cuma Bisa Seperti Belanda

Anggap Machfud-Mujiaman hanya bisa memecah belah PDIP

Ilustrasi Pilwali Surabaya 2020 (IDN Times/Mardya Shakti)

Surabaya, IDN Times - Tim pemenangan Calon Wali-Wakil Wali Kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armuji (ERJI) kembali mengklaim kemenangan sementara mereka dalam survei. Kemenangan ini disebut lantaran lawannya, Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) tak memiliki kemampuan yang sepadan seperi ERJI.

1. Klaim ERJI unggul dalam survei

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam webinar, Minggu (29/11/2020) malam. Facebook.com/Eri Cahyadi

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto. Ia menyebutkan, dalam survei yang dilakukan oleh Indo Survey and Strategy, ERJI menang telak dibanding MAJU. Kemenangan ini dilihat dari angka elektabilitas ERJI sebesar 47,95 persen. Sedangkan MAJU mendapat  27,73 persen saja.

"Untuk detail akan dijelaskan saat perilisan. Saat ini belum rilis, tapi yang pasti, perjuangan kita tidak sia-sia," ujar Hasto dalam webinar Kontribusi Bangun Masa Depan Surabaya, MIlenial Bisa Apa? pada Minggu (29/11/2020) malam.

Baca Juga: Pujian Manis Hasto Redam Faksi di Pilkada Surabaya

2. Anggap MAJU tak miliki kapabilitas dan nilai sebaik ERJI

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam webinar, Minggu (29/11/2020) malam. Facebook.com/Eri Cahyadi

Lebih lanjut, Hasto mengatakan bahwa angka yang terpaut jauh ini dikarenakan ERJI memiliki kapabilitas yang terlihat di masyarakat. Selain itu, mereka juga dianggap memiliki nilai perjuangan sejak penentuan kandidat Cawali-Cawawali Kota Surabaya sebelum akhirnya diputuskan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Sementara pihak lawan (MAJU) tidak punya narasi pembangunan, tidak punya narasi pemersatu bangsa," tutur Hasto.

3. Sebut MAJU bisanya hanya pecah belah

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam webinar, Minggu (29/11/2020) malam. Facebook.com/Eri Cahyadi

Hasto menganggap bahwa MAJU dan tim pemenangnya tidak memiliki kapabilitas dan nilai sebaik ERJI. Akhirnya yang mereka lakukan adalah berusaha memecah belah PDIP dengan tujuan bisa melemahkan kekuatan ERJI. Dalam hal ini yang dimaksud Hasto adalah bergabungnya beberapa kader dan simpatisan PDIP dalam Banteng Ketaton untuk mendukung pasangan MAJU.

"Mereka hanya bisa memecah belah mengambil orang-orang PDIP yang sebenarnya tidak aktif," unngkapnya.

Baca Juga: Survei Internal PDIP, Hasto Klaim Eri-Armuji Unggul 6 Persen

Berita Terkini Lainnya