TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kini Berusia 728 Tahun, Ini 7 Fakta Kota Surabaya

Selamat ulang tahun Arek Suroboyo!

Jalan Tunjungan, Surabaya saat situasi normal. IDN Times/Reza Iqbal

Surabaya, IDN Times - Pada tanggal 31 Mei 2021, Kota Surabaya memperingati hari jadinya yang ke-728. Kota yang dikenal sebagai Kota Pahlawan ini sudah memasuki abad ke-800 dengan berbagai perjuangannya. Berbagai kisah sudah ditorehkan oleh kota dengan penduduk berjumlah 2.874.314 jiwa itu.

1. Nama Surabaya berasal dari sura dan baya

Patung Suroboyo di pantai Kenjeran. Twitter.com/Humas Kota Surabaya

Asal-usul nama Kota Surabaya sebenarnya memiliki beberapa versi. Legenda masyarakat percaya bahwa nama Surabaya diambil dari kata sura dan baya yang berarti ikan hiu dan ikan buaya. Wilayah Surabaya yang berada di perbatasan antara darat dan laut pun jadi lokasi pertempuran antara ikan sura (hiu) dan baya (buaya).

Sementara versi lain menyebutkan bahwa nama Surabaya berasal dari pertempuran Adipati Jayengrono dan Sawunggaling. Saat itu, Jayengrono yang memimpin kerajaan Ujung Galuh (kini Surabaya) menguasai ilmu buaya (baya) sementara Sawunggaling menguasai ilmu sura. Perkelahian hidup mati ini terjadi di pinggir Kalimas dan berlangsung hingga tujuh hari tujuh malam.

2. Jiwa perjuangan mengakar di Kota Surabaya

IDN Times/Reza Iqbal

Berdasarkan dua legenda asal-usul Surabaya itu, bisa dilihat bahwa jiwa pertempuran sudah mengakar di tanah Surabaya. Alhasil, warga Surabaya pun kental dengan semangat peperangan. Yang tak bisa dilupakan adalah rangkaian peristiwa pasca kemerdekaan 10 November 1945. Dengan keberanian dan kenekatan Arek-arek Suroboyo, para penjajah berhasil diusir dari tanah Surabaya. Semangat ini pun memantik nasionalisme rakyat di seluruh Indonesia. Atas aksi heroik ini, Kota Surabaya disebut sebagai Kota Pahlawan.

3. Ada hampir 3 juta jiwa di Surabaya

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat sidak di bioskop Tunjungan Plaza, Sabtu (3/4/2021). IDN Times/Fitria Madia

Secara geografis, Surabaya berada pada 07°09'00" – 07°21'00" Lintang Selatan dan 112°36'- 112°54' Bujur Timur. Luas wilayah Surabaya meliputi daratan dengan luas 326,81 km persegi dan lautan seluas 190,39 km persegi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2020, hidup 2.874.314 jiwa di tanah Kota Surabaya

Penduduk di Kota Surabaya amat beragam. Enam agama serta penghayat kepercayaan bisa ditemukan dan hidup berdampingan. Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia tetap menjadi agama yang paling banyak dianut penduduk di Kota Surabaya.

4. Pernah terjadi tragedi bom bunuh diri

IDN Times/Fitria Madia

Meski banyak agama yang hidup berdampingan, namun intoleransi dan bibit terorisme tetap ada di Kota Surabaya. Salah satu peristiwa kemanusiaan yang menyakitkan adalah Bom Surabaya pada tahun 2018. Di tragedi yang terjadi pada 13 Mei 2018 itu, tiga gereja menjadi target bom diri di hari Minggu pagi, saat para jemaat tengah beribadat. Dari peristiwa itu, belasan orang meninggal dan puluhan luka-luka.

Baca Juga: HJKS ke-728, Kru Nanggala Hingga Jaksa Negara dapat Penghargaan

5. Selama pandemik dikenal sebagai zona hitam

Peresmian RS Lapangan COVID-19 di Jalan Indrapura, Surabaya, Selasa (2/6). Dokumentasi Humas Pemprov Jatim.

Selain dikejutkan dengan peristiwa bom bunuh diri, Kota Surabaya juga smepat menjadi perhatian publik di awal pandemik COVID-19. Hal ini lantaran tingginya penambahan kasus COVID-19 di Kota Surabaya. Bahkan, jumlah kematian di Surabaya menduduki posisi paling tinggi di banding kota-kota lain pada saat itu. Dengan kondisi tersebut, Surabaya sempat dikenal sebagai Zona Hitam COVID-19.

6. Tersohor berkat kepemimpinan Risma

Tri Rismaharini (Instagram.com/tri.rismaharini)

Selain peristiwa-peristiwa kelam, Kota Surabaya juga menoreh banyak prestasi di berbagai bidang. Apalagi, di tangan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Dalam dua periode masa kepemimpinannya, Risma berhasil memimpin Surabaya untuk menyabet 322 penghargaan baik di tingkat nasional maupun tingkat dunia.

Dengan kerja baiknya, Risma pun menjadi salah satu kepala daerah yang diidolakan baik di Indonesia maupun dunia. Risma juga menjadi Presiden United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pasific (Aspac), sebuah organisasi para kepala daerah di dunia. Kini, Risma mendampingi Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo sebagai Menteri Sosial RI.

Baca Juga: HJKS ke-728, KBS Beri Diskon Spesial Bagi Arek Suroboyo

Berita Terkini Lainnya