TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Khofifah: Ada Early Warning Semeru Tapi Tak Terduga Sebesar Ini

Awan panas menyembur mengubur sebagian korban

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Lumajang, Thoriqul Haq dan TNI/Polri di lokasi pemukiman warga korban erupsi Gunung Semeru. Dok. Humas Pemprov Jatim.

Lumajang, IDN Times - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan bahwa peringatan dini mengenai erupsi Gunung Semeru sudah disampaikan dua hari sebelumnya.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa membenarkan bahwa peringatan dini ini sudah diterima, namun warga tidak berekspektasi bahwa guguran awan panas yang terjadi akan sebesar itu.

Baca Juga: Semeru Sempat Erupsi Lagi, Warga Berlarian ke Pengungsian

1. Peringatan dini dari PVMBG sudah diterima

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri) meninjau rumah yang terendam abu vulkanik dari guguran lahar panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Khofifah mengatakan bahwa peringatan dini atau early warning system mengenai erupsi Gunung Semeru sudah diterima sebelum peristiwa tersebut terjadi sebagai salah satu upaya mitigasi bencana. Warga yang berada di sekitar Gunung Semeru juga sudah mengetahui potensi naiknya aktivitas vulkanik.

"Proses early warning system-nya sebetulnya sudah berjalan. Jadi, dari PBMVG di Gunung Sawur juga sudah terkonfirmasi, dari koordinator tambang sudah terkonfirmasi, dan kalau teman-teman melihat bahwa beberapa meter dari sini itu sudah ada papan bagaimana mereka mengetahui bahwa ini adalah jalur evakuasi. Artinya pada tataran mitigasi dan early warning system relatif ini sudah jalan," ujarnya di Lumajang, Senin (6/12/2021).

2. Awan panas dan material lebih besar dari perkiraan

Gunung Semeru meletus (dok. BNPB)

Namun, meski sudah mendapatkan peringatan dini ini, rupanya masyarakat tak kunjung mengevakuasi diri. Alhasil, guguran awan panas pun menyembur hingga mengubur banyak korban.

"Tetapi bahwa material yang dibawa pada guguran kali ini rupanya jauh lebih besar dari yang diprediksi oleh mereka yang ada di lingkungan daerah terutama di kampung ini," ungkap Khofifah.

3. Beberapa warga bisa mengevakuasi diri

BPBD pasang tenda pengungsian warga terdampak erupsi Gunung Semeru. Dok. Humas Pemprov Jatim.

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan bahwa sebenarnya warga yang tinggal di sekitar wilayah Gunung Semeru sebenarnya sudah mengenali ciri-ciri aktivitas vulkanik gunung tersebut. Saat awal guguran awan panas terjadi, banyak warga yang bisa mengevakuasi diri.

"Jadi kembali bahwa kewaspadaan dan jangan pernah kita underestimate dari fenomena-fenomena alam termasuk mereka yang di wilayah Semeru ini sebetulnya sudah paham bagaimana kultur Semeru itu mereka sudah paham. Kemudian ada guguran material yang cukup besar lalu mereka yang sudah mengevakuasi diri rupanya bersamaan yang lain yang juga melakukan evakuasi," tuturnya.

Baca Juga: Pengungsi Erupsi Gunung Semeru Sempat Panik, Terpancing Kabar Hoaks

Berita Terkini Lainnya