TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus HIV di Surabaya Tertinggi se-Jatim 2021, Ini Penyebabnya

Karena deteksi dini terus dilakukan

ilustrasi AIDS (IDN Times/Mardya Shakti)

Surabaya, IDN Times - Penambahan kasus HIV di Kota Surabaya menduduki posisi tertinggi di Jawa Timur dengan angka 323 kasus. Dinas Kesehatan Kota Surabaya menjelaskan bahwa tingginya penambahan kasus ini dikarenakan masifnya deteksi dini di masyarakat.

1. Penambahan kasus HIV di Surabaya tertinggi di Jatim

Kadinkes Surabaya, Nanik Sukristina saat melakukan konferensi pers di Surabaya, Selasa, (18/1/2022). IDN Times/Fitria Madia

Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina menjelaskan bahwa tingginya kasus HIV ini lantaran pihaknya sering melakukan skrining di masyarakat. Titik-titik yang berpotensi sebagai tempat penularan HIV dijadikan sasaran skrining secara rutin untuk mendeteksi dini warga berisiko tinggi.

"Pemkot Surabaya selalu intensif melakukan sosialisasi dan skrining deteksi dini IV kepada kelompok berisiko tertular HIV seperti waria, PSK, LSL, pengguna narkoba suntik, kelompok rentan tertular HIV seperti ibu hamil, calon pengantin, ABK, pekerja pabrik. Pasien penyakit tertentu yang kemungkinan dapat disertai HIV seperti dematitis kronik, diare," ujar Nanik di kantornya, Selasa (18/1/2022).

Baca Juga: Kurangnya Perhatian pada Perempuan Korban Kekerasan dengan HIV/AIDS

2. Tingginya kasus HIV karena skrining yang masif

Ilustrasi Logo AIDS (IDN Times/Mardya Shakti)

Nanik melanjutkan, masifnya skrining ini pun membuat semakin banyak kasus HIV yang terdeteksi. Dengan ini, para pengidap HIV dapat segera diketahui dan mendapatkan tindakan lebih cepat.

"Semakin gencar skrining maka penemuan kasus semakin tinggi. Kalau kami diam-diam saja justru tidak ada kasus. Akhirnya dengan adanya keaktifan kami maka kasus juga akan semakin tinggi terdeteksinya," tuturnya.

Fasilitas deteksi dini HIV ini juga terdapat diberbagai fasilitas kesehatan di Surabaya yaitu 63 Puskesmas. 54 RS serta klinik. Deteksi dimasifkan lantaran HIV harus segera diketahui sebelum terlambat.

"HIV ini agak susah karena tidak menunjukkan gejala apa pun. Kalau ada penemuan dini kita bisa intervensi lewat terapi HRV, kita bisa lakukanpengobatan dini, sehingga peluang sembuh lebih besar," ungkapnya.

Baca Juga: Membongkar 8 Stereotip HIV dan AIDS agar Tak Salah Paham

Berita Terkini Lainnya