Isu Diskriminasi Warga Madura karena Swab, Dua Kepala Daerah Bersuara
Mereka menampik adanya diskriminasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Isu diskriminasi terhadap warga Madura berembus di tengah gencarnya pencegahan penularan COVID-19 dari Kabupaten Bangkalan. Menepis hal ini, penyekatan dari arah Surabaya ke Madura pun juga dilakukan. Kedua kepala daerah menyangkal adanya diskriminasi terhadap warga Madura khususnya Bangkalan.
1. Abdul Latif bantah ada diskriminasi terhadap warga Madura
Isu diskriminasi ini berawal dari masifnya tes swab antigen massal bagi para pengendara dari arah Madura ke Surabaya. Pengendara Madura yang di Surabaya pun juga harus menjalani tracing. Sementara, hal sebaliknya tidak berlaku bagi pengendara dari Surabaya.
Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin pun menyangkal adanya diskriminasi tersebut. Kini, swab antigen juga berlaku bagi dua sisi baik arah dari Madura maupun dari Surabaya.
“Saya juga berharap kerjasama ini tetap terjalin dengan baik ke depannya, sehingga ketika ada isu-isu bahwa ada diskriminasi terhadap warga Madura, tentu itu tidak ada. Sekali lagi, tidak ada diskriminasi kepada warga Madura, karena perlakuan yang sama juga dilakukan bagi warga yang akan berkunjung ke Madura, dilakukan tes swab yang sama di Surabaya,” ujarnya Rabu (16/6/2021) tengah malam usai memantau posko penyekatan Suramadu.
Baca Juga: 577 Orang Kabur dari Suramadu Saat Akan Diswab, KTP-nya Ditinggal
Baca Juga: Mulai Hari Ini, ke Madura Lewat Suramadu Akan Dites Swab Antigen