Gas Melon Langka di Magetan, Emak-emak Menjerit, PKL Setop Jualan

Dua pekan lebih tabung gas 3 kg di Kabupaten Magetan langka

Magetan, IDN Times - Dua pekan ini para ibu rumah tangga di Kabupaten Magetan kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram di pasaran. Demi bisa memasak, mereka pun sampai rela berburu hingg ke luar kabupaten meski jaraknya puluhan kilo dan harganya mahal Rp22 ribu hingga Rp23 ribu.

Mirisnya lagi, sulitnya mendapatkan gas elpiji 3 kilogram tidak hanya dirasakan oleh para ibu rumah tangga. Ratusan pedagang kecil seperti bakso, nasi goreng, pentol, warung nasi hingga penjual seafood terpaksa berhenti berjualan akibat tak dapat gas.

1. Ibu ibu rela berburu gas hingga luar daerah Madiun-Ponorogo

Gas Melon Langka di Magetan, Emak-emak Menjerit, PKL Setop JualanIbu ibu berburu gas Elpiji 3 kg hingga luar daerah. IDN Times/ Riyanto

Seperti Partini, warga desa Kedungpanji Kecamatan Lembeyan ini, Ia dua minggu kelimpungan mecari gas elpiji 3 kilogram di toko toko. Semua kosong tak ada isinya. Ia pun terpaksa berburu hingga wilayah Kebonsari Madiun yang berjarak 15 kilometer dari rumahnya.

"Habis gimana lagi, bila ngak dapat ngak bisa masak untuk masak bekal anak sekolah. Saya terpaksa cari sampai kabupaten sebelah. Gakpapa mahal yang penting dapat."

Tidak hanya Partini, ibu rumah tangga bernama Norahmah, warga Tunggur Kecamatan Lembeyan juga alami nasib yang sama. Ia mengaku menyerah mencari gas 3 kilogram. Ia pun terpaksa kembali memasak memakai kayu bakar.

"Nyerahlah saya, bikin emosi, masak pakai kayu lagi akhirnya. Keliling puluhan toko juga ngak dapat kosong semua," ungkapnya.

2. Pedagang kecil tak dapat gas elpiji 3 kilo pilih tutup warungnya

Gas Melon Langka di Magetan, Emak-emak Menjerit, PKL Setop JualanYayuk pemilik usaha warung nasi ini pilih tutup warung. IDN Times/ Riyanto

Seperti warung Yayuk di kelurahan Tambran Kecamatan Magetan Kota Kabupaten Magetan ini misalnya. Dia harus pontang panting untuk mendapatkan tabung gas 3 kilogram agar tetap bisa berjualan. Namun usahanya sia sia, sudah berapa puluh toko, kios dan pangkalan Ia datangi namun tak mendapat gas yang dibutuhkan.

"Saya sudah ke kecamatan Ngariboyo, sudah ke pangkalan, sudah kemana saja dibilangi orang ada. Tetep saja tidak dapat, kosong jawab mereka," katanya.

Kondisi yang sama juga dialami surat, pedagang bakso pada Keluarahan Tawanganom Magetan. Dia juga kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Tiga hari ini terpaksa tidak berjualan sama sekali.

"Ya terpaksa tutup gak ada yang buat memasak dan menghagatkan bakso. Jika pakai tungku arang tidak mungkin serta merta, karena harus merombak grobak lagi," ungkapnya.

Mereka mengaku tak keberatan jika harus membeli dengan harga sedikit mahal yang penting barangnya ada. "Soal gas elpiji 3 kilogram saat ini kami pasrah. Kami masyarakat kecil berharap pemerintah segera hadir dan memberikan solusi, bukan hanya dalih ini itu penyebab gas langka. Rakyat butuh usaha untuk makan untuk kehidupan sehari hari," pungkanya.

Baca Juga: LPG 3 Kilogram Langka di Kota Batu, Warga Antre Puluhan Meter

3. Pertamina klaim gas aman, saat dicek warga ternyata kosong

Gas Melon Langka di Magetan, Emak-emak Menjerit, PKL Setop JualanWarga datangi agen yang disebut ada ternyata kosong.IDN Times/ Riyanto

Sementara itu Hamdan Abdurahman SPM Pertamina wilayah Magetan-Ngawi saat dikonfirmasi soal langkanya gas elpiji 3 kilogram saat ini mengaku tidak ada pengurangan gas elpiji untuk wilayah Kabupaten Magetan.

"Pasokan normal, tidak ada pengurangan kuota maupun jatah untuk wilayah Kabupaten Magetan ya," jawabnya melalui pesan Whatsapp seperti di gambar atas.

Ia juga menyertakan sejumlah foto sejumlah pangkalan yang gas elpiji 3 kg penuh dan berisi. Namun, setelah didatangi dan dibuktikan masyarakat yang ingin membeli ternyata kosong alias tidak ada. 

Baca Juga: Gempa Pacitan Dirasakan hingga Magetan dan Madiun

Riyanto Photo Community Writer Riyanto

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya