TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hari Pahlawan, Kota Surabaya Dihujani Demonstrasi di Berbagai Titik

Dicatat ya supaya tidak terjebak macet!

Aksi menolak Omnibus Law di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis, (8/10/2020). IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Pada momen peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada Selasa (10/11/2020), Kota Surabaya akan dipenuhi aksi demonstrasi di berbagai titik. Aksi tersebut digelar oleh berbagai macam elemen masyarakat dengan tuntutannya masing-masing. Warga pun perlu memerhatikan titik demonstrasi ini agar terhindar dari kemacetan lalu lintas.

1. Grahadi jadi sasaran dua demonstrasi

Aksi tolak Omnibus Law di Gedung Negara Grahadi, Kamis, (8/10/2020) yang berlangsung ricuh. IDN Times/Fitria Madia

Berdasarkan data dari pemberitahuan aksi yang diterima oleh Polrestabes Surabaya, titik aksi pertama adalah Gedung Negara Grahadi. Terdapat dua aksi di waktu yang berbeda yaitu unjuk rasa dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Gerakan Tolak Omnibus law (Getol).

"Kalau unras AMP itu pukul 08.00 WIB dengan jumlah massa 110 orang. Kalau Getol pukul 13.00 WIB dengan massa 300 orang yang terdiri dari mahasiswa dan buruh," ujar Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, AKP M Akhyar saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (9/11/2020).

Baca Juga: Kecam Macron, Beberapa Ormas Islam di Surabaya Demo Konjen Prancis

2. 1.000 buruh akan demo di Kantor Gubernur Jawa Timur

Suasana demo menolak Omnibus Law di Gedung Grahadi, Kamis (8/10/2020). IDN Times/Fitria Madia

Setelah itu, titik kedua ada di Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan. Aksi ini juga merupakan masa yang memprotes pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja. Mereka berasal dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dengan massa mencapai 1.000 orang.

"Unjuk rasa di depan Kantor Gubernur mulai pukul 13.00 WIB. Tapi nanti mereka pasti akan berhenti dulu di titik kumpul lalu konvoi," tutur Akhyar.

3. Pejuang Surat Ijo unjuk rasa di Balai Kota

(Ilustrasi demonstrasi Riza Chalid) ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Titik ketiga yaitu di samping Balai Kota Surabaya. Kali ini bukan aksi penolakan omnibus law melainkan unjuk rasa dari para pihak yang memiliki permasalahan terkait kepemilikan tanah dengan Pemkot Surabaya atau yang biasa disebut dengan Surat Ijo.

"Aksi dari Komunitas Pejuang Surat Ijo Surabaya dimulai pukul 08.00 WIB. Massa aksinya ada sekitar 50 orang," lanjut Akhyar.

Baca Juga: Buruh Demo Lagi di Surabaya, Polisi Terjunkan 1.801 Personel

Berita Terkini Lainnya