TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kabur ke Luar Kota, Dua Buron Pembunuhan Berencana Surabaya Ditangkap

Pembunuhan berencana libatkan enam orang

Kedua pelaku pembunuhan berencana Maknutu Dunirat di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (22/10).IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Kasus pembunuhan berencana terhadap Bangkit Maknutu Dunirat (32) sudah memasuki babak baru. Dua pelaku pembunuhan yang sempat buron telah tertangkap. Kedua pelaku ini berperan sebagai pemegang telepon genggam korban, pembagi uang milik korban, dan penentu lokasi pembuangan korban.

1. Dua buron pelaku pembunuhan ditangkap

Kedua pelaku sempat kabur. IDN Times/Fitria Madia

Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leo Simarmata menjelaskan, dua orang yang buron tersebut adalah Alank Rezky (27) dan Mohammad Imron (20). Alank kabur ke Sidoarjo, tempat tinggal orangtuanya. Sementara Imron kabur ke Yogyakarta.

"Kita temukan 4 tersangka. Ada dua yang kita nyatakan DPO. Kita hari ini menyampaikan untuk 2 DPO tersebut sudah dilakukan penangkapan. Ini sudah keseluruhan ada 6," ujar Leo di Mapolrestabes Surabaya Jalan Sikatan, Selasa (22/10).

2. Alank pembawa samurai dan pembagi uang

Dalam aksinya, Alankd an Imron sudah membagi tugas. IDN Times/Fitria Madia

Salah seorang tersangka, Alank, menjelaskan bahwa perannya adalah memukuli korban dan ikut mengikat korban di dalam mobil. Usai korban dilempar ke jurang, Alank mendapat tugas untuk membagikan uang milik korban sebesar Rp900 ribu ke masing-masing pelaku pembunuhan.

"HP juga yang ambil saya. Disuruh ambil dari tasnya untuk dijual terus dibagikan lagi," aku Alank.

Dari tangan Alank, polisi juga menemukan sebilah samurai yang digunakan dalam proses penghabisan korban.

Baca Juga: 7 Fakta Mengenai Andi Lala, Pelaku yang Melakukan Dua Kali Pembunuhan Berencana

3. Imron penentu lokasi pembuangan

Salah satu barang bukti yang diamankan oleh Mapolrestabes Surabaya. IDN Times/Fitria Madia

Sedangkan Imron merupakan dalang penentuan lokasi pembuangan korban yaitu di kawasan Cangar, Kota Batu. Imron mengatakan tak ada alasan khusus memilih Cangar, kawasan perbukitan dengan tebing yang curam, sebagai tempat pembuangan korban setelah dipukuli.

"Gak ada alasan. Spontan saja. Lalu saya lari ke Yogya, takut," jelas Imron.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Berencana di Surabaya Akhirnya Tertangkap

Berita Terkini Lainnya