Data Kematian COVID-19 Berbeda, Khofifah ke Eri: Mbok Ya Dijelaskan
Kematian suspect dan probable COVID-19 tak tercatat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Kesimpangsiuran data kematian akibat COVID-19 di Kota Surabaya membuat berbagai pihak bingung. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun meminta Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan perbedaan data antara kasus kematian yang tercatat dengan jumlah pemakaman dengan protokol COVID-19.
"Surabaya kemarin di (TPU) Keputih pemakaman sekian-sekian. Saya kemudian menyampaikan ke Wali Kota (Eri), iki ceritane yoopo (ini ceritanya bagaimana)?," ujar Khofifah pada acara virtual Forum Guru Besar Universitas Airlangga, Jumat (30/7/2021).
Baca Juga: Kematian COVID-19 Tinggi, Pemkot Surabaya Produksi Peti Mati Sendiri
1. Khofifah sudah minta penjelasan Eri mengenai data kematian COVID-19
Khofifah mengatakan bahwa sebenarnya Eri sudah menerangkan, jenazah yang dimakamkan dengan protokol kesehatan di TPU tak semuanya memiliki hasil positif swab PCR. Sebagian besar merupakan pasien suspect atau probable COVID-19 yang memiliki gejala COVID-19 namun belum sempat atau belum mendapatkan hasil swab PCR.
"Mbok dijelasno to (tolong dijelaskan), Pak. Nanti dipikir Pemprov Jatim ini yang engineer data," ujar Khofifah, Jumat (30/7/2021).
Baca Juga: Bantah Rekayasa Data, Khofifah: Kami Transparan Lahir dan Batin