TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bunuh Fardy karena Sering Di-bully, Eren: Saya Punya Perasaan

Ia memang korban bully, tapi pembunuhan tak dibenarkan

Tersangka kasus pembunuhan, Eren (38) saat konferensi pers, Selasa (27/4/2021). Dok istimewa

Surabaya, IDN Times - Menjadi korban perisakan, diasingkan, dan diremehkan memang tak nyaman. Hal itu pun dirasakan oleh seorang personal trainer di sebuah gym bernama Eren (38). Ia memendam perasaan sakit hati tersebut kepada Fardy Candra (46), salah seorang yang paling sering mem-bully Eren di pusat kebugaran Araya Club House. Akhirnya, ia tak kuasa menahan dendamnya dan melampiaskan dengan membunuh Fardy.

1. Eren mengaku sering di-bully oleh Fardy

Ilustrasi bullying. IDN Times/Mia Amalia

Seraya menunduk, Eren bercerita awal mula ia merasa sakit hati kepada Fardy. Sebenarnya, dulu hubungan mereka cukup baik. Mereka sering bersenda gurau bersama. Tapi lama kelamaan, candaan Fardy dirasa kelewatan hingga membuat Eren merasa ter-bully.

"Saya di sana itu saya cuma numpang cari makan bukan dibuat bahan bullyan. Saya cuma manusia biasa. Saya punya perasaan," tutur Eren di Mapolsek Sukolilo, Selasa (27/4/2021).

Baca Juga: Polisi Ungkap Kronologi Penusukan Plt Kadis Parekraf DKI Jakarta   

2. Masih mendapat perkataan tak enak hingga hari eksekusi pembunuhan

Tersangka kasus pembunuhan, Eren (38) saat konferensi pers, Selasa (27/4/2021). Dok istimewa

Akhirnya, pada Senin (26/4/2021), Eren merasa amarahnya sudah tak tertahankan lagi. Sejak pagi, ia tiba di pusat kebugaran dan langsung menghadapi Fardy. Ia merasa sudah bisa menahan amarahnya dan berusaha bicara baik-baik kepada Fardy.

"Terus ada kata-kata sinis dari temannya 'ayo-ayo ngapain kita di sini. Kita pindah aja'. Saya dengarnya gak enak. Saya sudah merasa lama sakit hati. Sudah setahun lebih. Cuma saya orangnya berdiam diri dulu tidak banyak komentar," ungkapnya.

3. Beli pisau di minimarket setelah mendapat ucapan tak enak

Ilustrasi penusukan (IDN Times/Mia Amalia)

Setelah itu, Eren hendak menuju ke kamar mandi dan mendengar gerombolan Fardy berbisik di belakangnya. Saat Eren mengkonfrontasi Fardy dan menanyakan ucapannya, mereka hanya membela diri. Eren pun semakin sebal dan sakit hati.

"Saya badmood, saya latihan turun ke bawah. Saya lihat orang ini gak ada etika membaik untuk saya. Saya turun lalu ke minimarket. Saya beli pisau kurang lebih 28 ribu. Habis gitu saya simpan di tas," ungkapnya.

Eren sudah gelap hati ingin menghabisi Fardy. Tapi sebelum itu, ia masih ingin menekankan kepada Fardy agar tidak lagi merisaknya. Ia masih berharap Fardy berhenti dan meminta maaf kepadannya.

"Ferdy, saya minta satu hal. Saya minta tolong ke kamu. Jaga mulutmu, tutup mulutmu, jangan membully saya lagi. Itu pesan terakhir saya," ujarnya mengulangi perkatannya kepada Fardy sebelum eksekusi pembunuhan.

Baca Juga: Sakit Hati Sering Di-bully, Eren Bunuh Fardy dengan 17 Tusukan Pisau

Berita Terkini Lainnya