TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Baru Dirawat 6 Jam, Dokter di Pamekasan Meninggal Terpapar COVID-19

Sebelumnya ia merawat diri di rumah

dr Sardjono (kiri) meninggal dunia akibat COVID-19. Sementara istrinya (kanan) turut positif COVID-19 dan dirawat di rumah sakit. Dok. Istimewa

Pamekasan, IDN Times - Berprofesi sebagai dokter, membuat Sardjono Utomo memilih untuk merawat dirinya sendiri ketika sakit. Namun saat terpapar COVID-19, Sardjono tak bisa berbuat banyak. Dinilai terlambat mendapatan penanganan, Sardjono akhirnya meninggal dunia setelah tak berdaya melawan virus corona.

1. Awalnya merawat diri secara mandiri di rumah

Ucapan bela sungkawa untuk dr Sardjono. Instagram.com/satgascovididijatim

Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 RSUD dr Slamet Martodirdjo. Pamekasan, dr Syaiful Hidayat menjeskan, awalnya Sardjono memang sudah mengeluh sakit dan lemas. Praktik mandiri yang ia buka di rumahnya pun sudah tutup selama sepekan. Ia memilih untuk beristirahat dan merawat dirinya sendiri ditemani oleh istrinya.

"Almarhum kan sudah pensiun. Dulu Dirut RSUD Pamekasan. Sekarang sehari-hari membuka praktik di rumahnya," ujar Syaiful saat dihubungi IDN Times, Rabu (2/12/2020).

Baca Juga: Terkonfirmasi COVID-19, Seorang Dokter Asal Kabupaten Blitar Meninggal

2. Saat dites swab ternyata positif COVID-19

Proses pelepasan jenazah dr Sardjono, Rabu (2/12/2020). Dok Istimewa.

Akhirnya, Sardjono pun menjalani tes swab PCR. Pada Senin (30/11/2020), diketahui ternyata ia positif COVID-19. Akan tetapi, saat itu ia masih belum menjalani perawatan di rumah sakit dan memilih untuk tetap tinggal di rumah.

"Saat itu istrinya juga diketahui positif COVID-19," tutur Syaiful.

3. Tak langsung dirawat di rumah sakit

Pelepasan jenazah dr Sardjono, Rabu (2/12/2020). Dok Istimewa

Ternyata pada Selasa (1/12/2002) malam, kondisi Sardjono memburuk. Ia mulai kesulitan bernapas dan badannya semakin lemah. Ia pun dilarikan ke RSU M Noer (rumah sakit paru-paru) sekitar pukul 17.00 WIB dan langsung mendapatkan perawatan intensif.

"Sebenarnya itu mau kami rujuk ke Surabaya. Tapi gak bisa, katanya penuh semua. Kami susah carinya," ungkapnya.

Baca Juga: Tak Punya Komorbid, Dokter Bedah Saraf Meninggal Akibat COVID-19

Berita Terkini Lainnya