TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terendam Banjir, Petani Tembakau di Tulungagung Terancam Gagal Panen

Ribuan hektar tanaman terdampak banjir

Petani tembakau di Tulungagung melakukan panen dini. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Tulungagung, IDN Times - Ribuan hektare tanaman tembakau di Kabupaten Tulungagung terancam alami gagal panen atau puso. Intensitas hujan tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir membuat tanaman tersebut tergenang banjir. Tanaman tersebut sangat sensitif dengan banjir sehingga rawan mengalami kerusakan.

Meskipun belum memasuki usia panen, para petani memilih memanen secara dini. Langkah ini dilakukan agar mereka tidak mengalami banyak kerugian akibat tanamanmya tergenang banjir.

1. Petani pilih lalukan panen dini

Petani tembakau di Tulungagung melakukan panen dini. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Salah seorang petani di Desa Ngranti, Kecamatan Boyolangu, Pudji (52) mengatakan banjir mulai terjadi sejak hari Senin kemarin. Tanaman tembakau miliknya seharusnya dipanen dua minggu lagi. Namun karena tergenang banjir, Pudji terpaksa melakukan panen dini.

Menurut Pudji, jika tembakau tergenang lebih dari tiga hari, petani akan mengalami kerugian lebih banyak. Hal ini disebabkan kualitas tembakau yang kurang baik dan bobotnya menyusut. "Sebelum banjir sudah ditawar Rp650 ribu per kwintal, kini setelah banjir harganya turun menjadi Rp500 ribu per kwintal, " ujarnya, Selasa (04/10/2022).

Baca Juga: Curi Kotak Amal, Anak di Tulungagung Dihukum 1 Tahun

2. Total 1.226 hektar tembakau terendam banjir

Tanaman tembakau di Tulungagung terendam banjir. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Koordinator Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Tulungagung, Gatot Rahayu menerangkan total luasan tanaman tembakau yang terdampak banjir ini mencapai 1226 hektare. Luasan tanaman tersebut tersebar di 20 desa di 4 wilayah kecamatan.

Daerah terparah tanaman tembakau yang tergenang banjir ini terdapat di wilayah Kecamatan Campurdarat. Luasan tanaman tembakau di wilayah tersebut mencapai 500 hektare. "Yang terendam usia tanamannya beragam mulai 30 hari hingga memasuki masa panen, " terangnya.

Baca Juga: Polisi Tulungagung Jadi Korban Kerusuhan di Kanjuruhan Malang

Berita Terkini Lainnya