Polisi Tulungagung Jadi Korban Kerusuhan di Kanjuruhan Malang

Tulungagung, IDNTimes - Seorang anggota Polres Tulungagung, meninggal dunia dalam kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, kemarin malam. Anggota bernama Bripka Andik Purwanto ini diketahui bergabung dalam tugas pengamanan di stadion tersebut. Kerusuhan pecah setelah wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya FC usai. Arema yang kalah di kandang sendiri membuat suporter marah dan bertindak anarkis.
1. Diperbantukan untuk mengamankan pertandingan
Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mohammad Anshori membenarkan adanya anggota yang meninggal dunia tersebut. Amarhum saat ini berdinas di Polsek Sumbergempol. Bersama sekitar 30 anggota lain, almarhum diperbantukan untuk mengamankan pertandingan ini.
"Untuk kronologinya masih belum jelas, namun yang pasti ada anggota kita yang meninggal dalam mengamankan kerusuhan itu," ujarnya, Minggu (02/10/2022).
Baca Juga: Pemkab Malang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kerusuhan Kanjuruhan
2. Polda Jatim sebut 2 anggota polisi meninggal
Dalam kerusuhan ini, ratusan suporter meninggal dunia. Pihak Polda Jawa Timur menyebut total terdapat 127 orang yang menjadi korban meninggal dunia. Dari jumlah tersebut dua korban berstatus sebagai anggota Polisi yang bertugas melakukan pengamanan.
Baca Juga: Rusuh Arema Vs Persebaya, 127 Orang Meninggal Dunia
3. Kerusuhan terjadi setelah Arema FC kalah di kandang
Kerusuhan ini dipicu oleh kekalahan yang dialami oleh Arema FC. Mereka dikalahkan oleh tim tamu Persebaya FC, dengan skor 2-3. Setelah pertandingan berakhir, suporter tim tuan rumah tidak terima dan melakukan pelemparan ke dalam stadion. Petugas keamaan bereaksi dan berusaha menenangkan suporter dengan menembakkan gas air mata. Suporter yang kebingungan lalu menyerang petugas keamanan.