TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Memancing di Batu Karang, Dua Orang Terjebak Ombak Tiga Hari

Beruntung mereka bisa dievakuasi

Dua pemancing terjebak di batu karang masuk Kabupaten Blitar, IDN Times/ istimewa

Blitar, IDN Times- Petugas gabungan dari unsur Basarnas dan Polisi berhasil mengevakuasi dua orang pemancing yang terjebak di di batuan karang lepas Pantai Peh Pulo, di Desa Sumbersih, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar. Para pemancing tersebut terjebak di batuan karang yang disebut Pulau Rowo Gebang sejak Rabu (22/4) lalu. Mereka tidak bisa kembali ke darat karena ombak pasang menutupi jalan.

1. Terjebak sejak 3 hari lalu

Petugas gabungan evakuasi pemancing yang terjebak di batu karang, IDN Times/ istimewa

Kasubag Humas Polres Blitar, Kompol Misdi menuturkan dua pemancing tersebut diketahui bernama
Dadang (29) dan Rahmad (25) warga Desa Balerejo, Kecamatan Panggungrejo. Mereka awalnya berangkat bersama satu teman lain bernama Ismianto (40) untuk memancing di batuan karang Pulau Rowo Gebang pada Rabu sore.

Ketiganya memang hobi memancing pada malam hari dan pulang esok paginya." Saat berangkat ombak sedang surut sehingga mereka bisa menuju lokasi dengan berjalan kaki," ujarnya, Sabtu (25/04).

2. Akses tertutup ombak tinggi, dua pemancing tak bisa pulang

Petugas gabungan evakuasi pemancing yang terjebak di batu karang, IDN Times/ istimewa

Setelah dirasa sudah cukup, mereka kemudian hendak pulang pada Kamis (23/04) pagi. Ketiganya tidak bisa pulang melalui jalur karena terhalang ombak pasang. Jalan yang awalnya mereka lalui tertutup ombak besar. Setelah melalui berbagai pertimbangan, salah seorang pemancing Ismianto nekat berenang dan berhasil mencapai tepi pantai.

"Sebenarnya Dadang ini bisa berenang juga. Tetapi Rahmad itu tidak bisa berenang karena pernah terlibat kecelakaan. Karena solidaritas itu, akhirnya Dadang memilih untuk menemani Rahmad," imbuhnya.

Ismianto lalu pulang dan kembali ke lokasi untuk mengirimkan makanan kepada temannya menggunakan tali. Selain itu Ismianto juga melapor ke aparat desa dan ke polisi. Mengetahui hal tersebut mereka mencoba mencari perahu dan mencoba melakukan penyelamatan. Pada Jumat (24/4) malam, strategi penyelamatan lewat darat gagal karena ombak terlalu besar.

"Kami lalu berkoordinasi sambil menunggu kedatangan Basarnas. Kedua warga itu semuanya sehat dan pengiriman makanan masih menggunakan tali yang sebelumnya sudah dibuat," ungkapnya.

Baca Juga: Tim Arkeolog Pastikan Mahkota di Blitar Bukan Benda Bersejarah

Berita Terkini Lainnya