TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus Demam Berdarah di Tulungagung Meningkat, 1 Pasien Meninggal

Pasien meningal usia 7 tahun

ilustrasi nyamuk DBD(Pexels.Com/Pixabay)

Tulungagung, IDN Times - Angka kasus Demam Berdarah (DB) di Kabupaten Tulungagung terus meningkat seiring meningkatnya curah hujan. Dinas Kesehatan setempat mencatat, saat ini total terdapat 24 kasus DB dengan satu pasien meninggal dunia. Pasien yang meninggal berusia 7 tahun dan sempat menjalani perawatan selama sehari. Jumlah kasus ini sudah melampaui tahun lalu dalam periode yang sama. 

"Per 18 Januari ini angka kasus sudah mencapai 24 kasus demam berdarah," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tulungagung, Didik Eka Sunarya, Selasa (18/01/2022).

1. Minta masyarakat terapkan 3 M

Pasien Demam Berdarah yang dirawat di RSUD dr Iskak Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Didik pun meminta masyarakat mewaspadai penyakit DB tersebut. Meskipun saat ini Pandemik COVID-19 belum usai, namun pihaknya berharap masyarakat tidak abai dengan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini.

Mereka diharapkan selalu menerapkan pola 3 M, yakni menutup, mengubur dan menguras bak air. "Ini perlu dilakukan agar nyamuk tidak berkembang biak," tuturnya.

Baca Juga: Selain COVID-19, Warga Surabaya Harus Waspadai DBD

2. Fogging hanya efektif membunuh nyamuk dewasa

Pasien Demam Berdarah yang dirawat di RSUD dr Iskak Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Untuk mengantisipasi penyebaran nyamuk, Dinkes juga melakukan pengasapan atau fogging ke beberapa desa. Jika terdapat kasus DB di desa tersebut, pihak Pemerintah Desa bisa mengajukan fogging dan akan ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan.

Biaya fogging ini akan ditanggung oleh Dinas Kesehatan. "Fogging gratis, tapi perlu diingat fogging hanya efektif membunuh nyamuk dewasa, untuk jentik nyamuk harus tetap melakukan 3 M, " ujarnya. 

Baca Juga: Selama Januari 2022, Ada 69 Kasus DBD di Jatim 

Berita Terkini Lainnya