Usai Longsor, Ada 3 Retakan di Dusun Sobo Nganjuk
Retakan berpotensi menimbulkan longsor susulan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nganjuk, IDN Times - Evakuasi dan pencarian korban longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk memang telah tuntas. Dalam tragedi itu tercatat ada 21 korban. Sebanyak 19 ditemukan meninggal dunia dan dua korban dalam kondisi luka-luka.
Tak hanya itu, delapan unit rumah warga dilaporkan rusak berat akibat longsor. Beberapa di antaranya rusak ringan. Ratusan warga juga masih harus mengungsi di tenda-tenda darurat. Namun ternyata ada fakta lain. Beberapa retakan terlihat di di Dusun Sobo, Desa Kepel. Retakan itu pun berpotensi menimbulkan longsor susulan.
Fakta itu dibeberkan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Rent Car Daerah (Asperda) Jawa Timur (Jatim), Junaedi. Kala itu, dia bersama 45 orang yang tergabung dalam rombongan Asperda dan mahasiswa memberikan bantuan di kawasan tersebut pada Senin (22/2/2021).
1. Dapat informasi ada desa belum dapat bantuan
Mulanya, Asperda akan menyalurkan bantuan ke Dusun Selopuro. Sewaktu di lokasi, Junaedi melihat antrean donatur sangat panjang. Bantuan yang di posko juga sudah melimpah. Dirinya pun mengajak teman-teman Asperda putar balik. Saat bersamaan ada informasi masuk bahwa ada desa yang belum tersentuh bantuan.
"Langsung dialihkan ke Desa Sobo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos," ujarnya kepada IDN Times, Rabu (24/2/2021).
Jarak desa ini tak jauh dari Desa Ngetos, hanya sekitar 1 kilometer. Tapi akses ke sana tidak bisa lewat Dusun Selopuro lantaran medannya jurang. Maka, Junaedi harus mencari jalan memutar yang membutuhkan waktu 45 menit.
Baca Juga: IDN Foundation Salurkan Bantuan untuk Korban Longsor di Nganjuk
Baca Juga: Keracunan Bantuan Mie Ayam, 44 Pengungsi Longsor Nganjuk Dirawat