TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tega, Pria di Tulungagung Cabuli 11 Anak Laki-laki di Warkop

"Mereka datang ke saya butuh uang, mau main," ucapnya

Konferensi pers ungkap kasus pencabulan terhadap anak-anak Tulungagung di Ditreskrimum Polda Jatim, Senin (20/1). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Surabaya, IDN Times - Sungguh bejat perbuatan yang dilakukan penjaga warung kopi (warkop) berinisial MH (41) di Kelurahan Sembung, Tulungagung. Ia mencabuli 11 anak laki-laki di bawah umur di warung tempatnya bekerja.

1. Perbuatan cabul dilakukan 2018-2019

Konferensi pers ungkap kasus pencabulan terhadap anak-anak Tulungagung di Ditreskrimum Polda Jatim, Senin (20/1). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Perbuatan cabul itu sudah dilakukan tersangka selama satu tahun. Sejak kurun waktu 2018-2019. Namun baru terungkap ketika polisi menerima laporan 3 Januari lalu. Kemudian laporan tersebut diselidiki selama 12 hari.

"Tanggal 15 (Januari) kemarin kita menangkap seseorang panggilannya mami inisial H di Desa Krajan Gondang, Tulungagung," ujar Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol R. Pitra Ratulangie saat konferensi pers di Mapolda, Senin (20/1).

2. Korban dibujuk uang Rp250 ribu

Konferensi pers ungkap kasus pencabulan terhadap anak-anak Tulungagung di Ditreskrimum Polda Jatim, Senin (20/1). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Tersangka acap kali melancarkan aksi cabul di warkop yang sedang dijaganya. Para korbannya yang sedang "ngopi" diiming-imingi uang Rp150-250 ribu agar mau memuaskan nafsunya.

"Kami temukan 11 korban anak di bawah umur, rentan usianya 15-17 tahun, mereka korban cabul dari tersangka MH. Dia juga ketua gay di Tulungagung," kata Pitra.

Baca Juga: Pelaku Pencabulan Enam Remaja di Tulungagung Iming-imingi Rp200 ribu

3. Tersangka akui beri uang ke korban

Konferensi pers ungkap kasus pencabulan terhadap anak-anak Tulungagung di Ditreskrimum Polda Jatim, Senin (20/1). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Sementara itu MH mengakui bahwa telah melakukan perbuatan cabul kepada para korbannya. Ia menyampaikan tidak pernah memaksa korbannya. Tapi memang memberikan imbalan uang jika sang korban mau melayaninya.

"Mereka datang ke saya butuh uang, mau main," ucapnya.

Baca Juga: Dugaan Pencabulan di Ponpes Jombang Diambil Alih Polda Jatim

Berita Terkini Lainnya