TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sidoarjo Siap Terapkan PSBB Surabaya Raya

Sidoarjo nomor dua kasus COVID-19 terbanyak di Jatim

Ilustrasi PSBB. IDN Times/Mia Amalia

Surabaya, IDN Times - Gubernur Jatim Khofifiah Indar Parawansa bersama dengan tiga kepala daerah di Surabaya Raya telah sepakat untuk mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Minggu (19/4). Salah satu daerah di Surabaya Raya yang siap memberlakukan PSBB adalah Kabupaten Sidoarjo. Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin memastikan bahwa segala kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang PSBB sudah disiapkan.

1. Setuju karena kasus COVID-19 di Sidoarjo trennya naik

Peta persebaran COVID-19 di Jatim per Minggu malam (19/4). IDN Times/ Dok. Istimewa

Alasan Nur menyetujui PSBB karena Sidoarjo menjadi penyumbang kasus COVID-19 terbanyak kedua di Jatim. Tercatat per Minggu (19/4), ada 57 kasus positif, lima pasien dinyatakan sembuh dan enam lainnya meninggal dunia. Sehingga 47 pasien masih dalam perawatan.

"Jika dibandingkan dengan Surabaya, jumlah pasien di Sidoarjo memang lebih banyak Surabaya. Tapi, tren kenaikannya cukup mengkhawatirkan dan satu sisi kami memandang kenaikannya ini cukup drastis," ujarnya saat di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (19/4).

Baca Juga: Anggaran Sudah Siap, Draf PSBB Surabaya Segera Diajukan ke Menkes

2. Setuju PSBB di Surabaya Raya agar efektif dan masyarakat lebih disiplin

Ilustrasi PSBB. IDN Times/Mia Amalia

Alasan kedua, Nur sepakat PSBB Surabaya Raya karena dinilai lebih efektif. Dia menilai, apabila PSBB hanya diterapkan di Surabaya akan menjadi percuma.

PSBB, lanjut Nur, memang harus segera diterapkan. Sebab, upaya yang telah berjalan masih acap kali dilanggar masyarakat. Kedisiplinan menjadi pekerjaan rumah bersama bagi pemerintah. Apabila PSBB diterapkan maka akan mengeluarkan aturan yang ketat saat penerapan.

"Kalau kita memberi aturan yang ketat maka harus menyiapkan segala sesuatunya untuk menopang PSBB. Ini yang berat tapi kita harus berani. Oleh karena itu, ini adalah langkah yang baik untuk menerapkan PSBB, hanya saja kita harus berani menghitung dan memetakan dampak sosialnya," kata Nur.

3. Segera hitung dampak sosial ekonomi penerapan PSBB

IDN Times/Arief Rahmat

Setelah rapat koordinasi pengajuan PSBB di Grahadi, Nur akan menggelar rapat bersama Forkompimda Sidoarjo dan para kepala dinasnya, hari ini, Senin (20/4). Pemkab Sidoarjo akan menghitung dampak sosial ekonomi dari penerapan PSBB.

"Kami akan berhitung apakah persiapan kami cukup untuk PSBB. Itu yang harus kami hitung saat ini, karena makin luas makin banyak juga yang harus kami persiapkan," ucapnya.

Baca Juga: Khofifah Panggil Tiga Kepala Daerah, Sepakat PSBB Surabaya Raya 

Berita Terkini Lainnya