TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Satgas Jatim Sebut Cegukan Salah Satu Gejala COVID-19

Tapi masih jarang pasien yang mengalami gejala cegukan

Ilustrasi virus corona. (IDN Times/Mia Amalia)

Surabaya, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Timur (Jatim) mendapatkan temuan baru mengenai gejala pasien terpapar virus corona. Jika selama ini gejala secara umum ialah batuk, flu hingga demam, maka cegukan menjadi temuan terbaru. Akan tetapi, pasien positif dengan gejala tersebut masih jarang di Jatim.

1. Disebut bukan gejala baru

Ilustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat

Ketua Satgas Rumpun Tracing COVID-19 Jatim dr. Kohar Hari Santoso menjelaskan bahwa orang mengalami cegukan disebabkan oleh minimnya suplai oksigen ke dalam diri sendiri. Nah, penyebab berkurangnya oksigen itu bisa dari infeksi virus di saluran pernafasan atau pencernaan.

"Saturasi oksigennya turun. Jadi bukan gejala baru, tapi memang bisa semacam itu. Saya ndak tahu itu berapa kasus yang seperti itu cegukan," ujarnya saat di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu malam (8/8/2020).

Baca Juga: Kematian COVID-19 Jatim Tertinggi Nasional, Khofifah: Lihat Kesembuhan

2. Benarkan cegukan bisa jadi gejala COVID-19

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Senada dengan Kohar, Ketua Satgas Rumpun Kuratif COVID-19 Jatim dr. Joni Wahyuhadi mengatakan, cegukan ialah kekurangan oksigen. Cegukan juga disebabkan mekanisme sentral dari otaknya, bisa juga ada infeksi atau iritasi di saluran cerna.

"Jadi macam-macam. Nah tadi disebutkan masuknya virus kan dari hidung, mulut dan mata, itu masuk saluran cerna juga. Bisa (jadi gejala)," terang Joni.

Namun keduanya memberi catatan bahwa tidak setiap orang yang cegukan positif COVID-19. Sama halnya demam, tidak semuanya yang suhu badannya mencapai 38 derajat celcius itu terjangkit virus SARS CoV-2. Sebab, semua harus dites dulu melalui swab untuk memastikannya.

Baca Juga: Pecah Rekor Tiga Hari Berturut-turut, Kasus COVID-19 DKI Lampaui Jatim

Berita Terkini Lainnya