TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pusat Gempa Malang di Pantai Selatan, Sudah Terjadi 5 Kali

Pengulangan gempa patut diwaspadai

Peta kerawanan gempa bumi di selatan Malang. Dok. BNPB

Surabaya, IDN Times - Kepala Bidang Mitigasi Gempa Buki dan Tsumani BMKG, Daryono menyebut pusat gempa 6,1 magnitudo di perairan Selatan Malang berada di kawasan lempeng aktif. Selain itu, berdekatan dengan pusat gempa yang merusak Jawa Timur (Jatim) pada masa lalu. Yaitu lima kali pada tahun 1896, 1937, 1962, 1963, dan 1972.

"Zona Gempa Selatan Malang merupakan kawasan aktif gempa dan sering terjadi gempa dirasakan,” ujar Daryono melansir keterangan tertulis yang diterima IDN Times.

Baca Juga: Gempa 6,1 M di Malang, Pakar: Ada Tumbukan Lempeng Pantai Selatan

1. Pengulangan gempa patut diwaspadai

Warga menyaksikan rumah yang rusak akibat gempa di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021). Gempa berkekuatan kurang lebih magnitudo (m) 6,7 yang terjadi di wilayah Kabupaten Malang tersebut menyebabkan sejumlah rumah warga rusak dan goncangan di sejumlah wilayah di Jawa Timur (ANTARA FOTO/STR/SA)

Lantaran sering terjadi, pengulangan gempa di kawasan tersebut memang harus diwaspadai. Menurut Daryono, gempa yang terjadi adalah alarm bagi semua pihak untuk terus meningkatkan kehati-hatian guna meminimalisir korban jiwa

“Gempa Selatan Malang yang destruktif merupakan alarm untuk kita semua bahwa ancaman sumber gempabumi subduksi lempeng selatan Jawa yang selama ini didengungkan oleh para ahli gempa adalah benar. Kita patut waspada,” katanya.

2. Ada beberapa kali gempa susulan

Ilustrasi gempa bumi. (IDN Times/Sukma Shakti)

Berdasarkan hasil monitoring BMKG, setidaknya telah terjadi tiga kali gempa susulan (aftershock) dari Gempa Selatan Malang dengan kekuatan kecil dan kurang dari magnitudo 4,0 yang tidak berdampak dan tidak dirasakan.

Namun ada 5,5 magnitudo terjadi pada Minggu (11/4/2021) pukul 06.54 WIB dirasakan beberapa daerah.

Baca Juga: Gempa Susulan, Warga Malang Rasakan Guncangan 2 Detik 

Berita Terkini Lainnya