Gempa 6,1 M di Malang, Pakar: Ada Tumbukan Lempeng Pantai Selatan

Jalur lempeng dari Banten--Bayuwangi

Surabaya, IDN Times - Peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (MKPI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Amien Widodo menyebut terdapat aktivitas lempeng yang berakibat terjadinya gempa bumi 6,1 magnitudo di Malang, Jawa Timur pada Sabtu (10/4/2021).

1. Adanya tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia

Gempa 6,1 M di Malang, Pakar: Ada Tumbukan Lempeng Pantai SelatanIlustrasi Gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Aktivitas lempeng yang dimaksud adalah zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia. Tumbukan terjadi sekitar 200 kilometer di pantai Selatan Jawa.

“Karena posisi tumbukan miring, maka sepanjang jalur tumbukan dua lempeng tersebut terjadilah gempa,” ujarnya.

Baca Juga: Dampak Gempa, 5 Orang di Lumajang Meninggal

2. Menjadi hal yang lumrah

Gempa 6,1 M di Malang, Pakar: Ada Tumbukan Lempeng Pantai SelatanIlustrasi Gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Tumbukan dua lempeng, lanjut Amien, mengalami pergesaran yang kecepatannya mencapai 7 sentimeter per tahun. Pergeseran terus terjadi hingga terdapat bagian tumbukan yang pecah sehingga menimbulkan gempa.

“Jalur tumbukan berada dari daerah Banten hingga Banyuwangi,” terangnya.

Dosen Departemen Teknik Geofisika ITS menyatakan gempa bumi yang terjadi di Malang dan sekitarnya menjadi hal lumrah mengingat letak geografis Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng utama dunia. Yakni Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik.

“Titik gempa ini memang sudah lumrah menjadi penyebab terjadinya gempa di daerah sekitarnya,” kata Amien.

3. Tetap waspada dan hati-hati

Gempa 6,1 M di Malang, Pakar: Ada Tumbukan Lempeng Pantai SelatanPeneliti senior MKPI ITS, Amien Widodo. Dok. Humas ITS

Amien meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia lebih mewaspadai dan mengenali potensi-potensi bencana alam sehingga dapat meminimalisir korban jiwa.

“Indonesia terletak di daerah rawan bencana alam, maka masyarakat harus bisa mengenali ancaman-ancaman ini dan beradaptasi dengannya,” pungkasnya.

Berdasarkan data BPBD Jawa Timur (Jatim) menyatakan gempa yang tidak berpotensi tsunami pada Sabtu (10/4/2021) berdampak di 32 kabupaten/kota. BMKG mencatat, pusat gempa berada di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang dan berpusat di Laut Banda yang berada di lepas pantai dengan kedalaman 25 kilometer.

Baca Juga: Dini Hari, Risma Tinjau Kawasan Terdampak Gempa di Lumajang

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya