Perempuan Haid Boleh Puasa? Katib NU Jatim: Merusak Konsensus Ulama!
Uda disepakati empat mazhab kalo haid gak boleh puasa lho!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Beredar sebuah unggahan di media sosial yang mendasarkan pada tulisan Imam Nakhai terkait tiga alasan perempuan haid boleh berpuasa. Narasi itu merinci, pertama tidak ada larangan berpuasa bagi perempuan haid di Al-quran. Kedua, haid lebih mirip dengan sakit. Jika tidak merasakan sakit, kemudian mampu maka menurutnya tetap boleh puasa.
Lebih lanjut, alasan ketiga merujuk Hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Ummahatul mukminin Sayyidah A’isyah Ra, dan riwayat lainnya yang menyatakan bahwa Rasulullah hanya melarang salat bagi perempuan Haid, dan tidak melarang puasa.
Deretan alasan tersebut, menurut Katib Suriyah PWNU Jawa Timur, KH Safrudin Syarif, salah kaprah.
Baca Juga: Niat, Doa, dan Tata Cara Mandi Wajib untuk Perempuan Seusai Haid
1. Empat mazhab sepakati haid tidak boleh puasa, pendapat boleh puasa akan merusak ijtima ulama
Kiai Safrudin menjelaskan, di dalam Islam tidak ada satu pun ulama yang membolehkan perempuan berpuasa pada saat haid. Aturan ini sudah disepekati dalam konsensus atau ijtima para ulama empat mazhab yakni Syafii, Hambali, Maliki dan Hanafi.
"Maka ini (perempuan haid boleh puasa) adalah sesuatu yang mengada-ada," tegasnya saat ditelepon, Minggu (2/5/2021).
Dia juga menyampaikan dalil qadhi kalau perempuan haid tidak boleh puasa dan salat. Ketika perempuan itu mengalaminya saat bulan Ramadan, maka diwajibkan mengganti atau qadha puasa tersebut di bulan lainnya. Tapi untuk salat tidak ada perintah buat menggantinya.
"Oleh karena itu orang yang berpendapat seperti ini (perempuan haid boleh puasa) ihratul ijtima, merobek-robek konsensus para ulama dan ini tidak diperbolehkan," ujar dia.
Baca Juga: Haid Tidak Teratur, Sudah Coba 7 Pelancar Haid Alami Ini?