TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perceraian ASN Pemprov Jatim Tinggi, 75 Persen Didominasi Guru

Khofifah minta ada riset serius

Ilustrasi. IDN Times/Irma Yudistirani

Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa membeberkan persentase perceraian di lingkungan aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Jatim cukup tinggi. Perceraian ASN di Jatim didominasi tenaga pendidik.

1. Perceraian ASN, 70-75 persen guru

IDN Times/Ilustrasi

Khofifah mengatakan, dari keseluruhan kasus perceraian ASN Pemprov Jatim, 70-75 persen merupakan tenaga pendidik alias guru. Dia pun meminta dinas pendidikan mengambil langkah koordinatif untuk menemukan langkah solutif melalui survei.

"Untuk membenahi tingginya angka perceraian di kalangan ASN pemprov Jatim dari kalangan pendidik (guru), khususnya guru SMA dan SMK yang dalam naungan Pemprov," ujarnya saat pengambilan sumpah pejabat Administrator dan pengawas di Lingkungan Dindik Jatim di Gedung Negara Grahadi, Senin (13/4).

Baca Juga: Pemprov Jatim Siapkan Sanksi untuk ASN yang Tetap Nekat Mudik

2. Dindik diminta cari solusi, khususnya bagi guru SMA/SMK

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melantik pejabat pemprov. Dok. Humas Pemprov Jatim

Gubernur kelahiran Surabaya ini menyampaikan, ketahanan keluarga merupakan entitas terkecil dari ketahanan nasional. Artinya, membangun ketahanan nasional harus dimulai terlebih dahulu dari ketahanan keluarga. Dindik diminta membantu menurunkan kasus perceraian di tingkat guru khususnya guru ASN di lingkup SMA dan SMK.

"Paling banyak di meja saya, kasus perceraian di kalangan ASN di Pemprov Jatim didominasi guru, tentunya guru SMA dan SMK sebagaimana kewenangan Pemprov Jatim. Ini Pekerjaan Rumah (PR) bagi kita semua. Segera lakukan riset secara serius," kata Khofifah.

3. Minta ada peningkatan IPM Jatim

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. IDN Times/Fitria Madia

Dalam kesempatan tersebut, dia berharap dukungan anggaran yang besar dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim lebih signifikan. Lewat berbagai program maupun inovasi yang dapat menyasar masyarakat hingga lini terbawah khususnya memperluas pendidikan kesetaraan.

"Ini akan menjadi catatan penting guna mendorong peningkatan IPM di Jatim secara lebih signifikan. Maka, Dispendik harus membuat pemetaan dengan lebih detail, termasuk untuk menyisir pendidikan kesetaraan," ucap Khofifah.

Baca Juga: Khofifah Geram Masih Ada Trek-trekan di Tengah Wabah COVID-19

Berita Terkini Lainnya