TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penyebaran COVID-19 Klaster Asrama Haji: Dua Sembuh, Dua Meninggal

Semoga tidak menyebar lebih luas lagi

Grafis penularan COVID-19 di Jatim melalui beberapa klaster. IDN Times/Dok. Istimewa

Surabaya, IDN Times - Dua orang peserta pelatihan petugas haji di Asrama Haji Surabaya asal Blitar bernasib berbeda. Satu pasien positif virus corona atau COVID-19 dinyatakan sembuh. Sedangkan satu orang lainnya yang masih berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia.

"Ini ada perkembangan menarik dari klaster haji di mana ada satu pasien yang sembuh dari Blitar. Tapi ada satu pasien yang masih PDP yang belum keluar hasil labnya dan meninggal," ujar Ketua Gugus Tugas Rumpun Tracing Penanganan COVID-19Jatim, dr. Kohar Hari Santoso, Sabtu malam (4/4).

1. Ada dua sembuh dan dua meninggal pada klaster asrama haji

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat melakukan konferensi pers Sabtu (4/4). IDN Times/Fitria Madia

Sejauh ini, pada klaster asrama haji terkonfirmasi dua kasus COVID-19 sembuh. Satu pasien asal Kediri dan satu tambahan lagi di Blitar. Begitu pula yang meninggal dunia, ada dua orang. Satu PDP Kediri telah keluar hasil tesnya positif. Kemudian satu PDP asal Blitar yang belum keluar hasil tesnya.

"(Sebelumnya) satu confirm sembuh, satu confirm meninggal di Kediri," kata Kohar.

"Oleh karenanya, kami sering ragu dengan data yang dikeluarkan pengumuman dari Kemenkes. Karena datanya seperti kemarin keluar banyak, hari ini gak keluar sama sekali," dia menambahkan.

Baca Juga: Pasien Positif COVID-19 Klaster Asrama Haji Bertambah Jadi 11 Orang

2. Hasil tracing klaster asrama haji, penularan pertama berasal dari narasumber

Peta persebaran COVID-19 di Jatim hingga Jumat malam (3/4). IDN Times/Fitria Madia

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Jatim ini menyebut, klaster asrama haji ini benar-benar terdeteksi pada 19 Maret lalu. Mulanya, ada satu narasumber asal Kediri menunjukkan gejala sakit terinfeksi COVID-19 pada 11 Maret. Keesokan harinya, dia masuk rumah sakit. Pada 18 Maret, diketahui hasil tes swab PCR-nya positif.

"Kasus pertama muncul tanggal 12 (Maret), penularan dari satu narasumbernya yang kemudian jumlahnya meningkat," ucap Kohar.

3. Mulai menular ke nonpeserta pelatihan

Grafis perbandingan kasus baru mulai sakit dengan kasus baru berdasar hasil lab. IDN Times/Dok.Istimewa

Diduga, virus yang dibawa narasumber itu menjangkit sekitarnya. Terbukti, satu narasumber lainnya terkonfirmasi positif COVID-19 pada 21 Maret. Temuan ini memaksa tim tracing gerak cepat.

Total ada 415 yang mengikuti pelatihan calon petugas haji di Asrama Haji Surabaya tersebut. Rinciannya terdiri dari 166 orang Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), serta 249 petugas dinas kesehatan. Mereka diketahui berasal dari kabupaten/kota se-Jatim, Bali, hingga NTT.

Celakanya, virus ini mulai meluas sebelum hasil tes keluar. 8 orang di Lamongan yang terkonfirmasi positif COVID-19 tertular dari klaster asrama haji. Satu orang nonpeserta pelatihan juga ikut tertular.

"Ada second transmission pada orang lain yang terjadi di Lamongan. Yang confirm ada satu, yang ternyata teman dekat peserta pelatihan," ucap Kohar.

Baca Juga: Sudah 20 Peserta Pelatihan Calon Petugas Haji yang Positif COVID-19

Berita Terkini Lainnya