TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

NU Jatim Usulkan Gus Yahya dan Kiai Mifta Nahkodai PBNU 2022-2027

PWNU Jatim ingin ada regenerasi

Konferensi pers PWNU Jatim soal sikap jelang Muktamar NU. Dok. Ist.

Surabaya, IDN Times - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim) bersama 41 Pengurus Cabang NU (PCNU) mulai membahas regenerasi pemimpin jelang Muktamar NU ke-34 di Lampung pada 23 - 25 Desember 2021. Dalam pembahasan muncul dua nama yang diusulkan, yakni KH Miftachul Akhyar dan KH Yahya Cholil Staquf.

1. Usulkan Gus Yahya jadi Ketum PBNU dan Kiai Mifta jadi Rais Aam PBNU

Konferensi pers PWNU Jatim soal sikap jelang Muktamar NU. Dok. Ist.

Wakil Rais PWNU Jatim, KH Anwar Iskandar mengatakan, hasil pertemuan bahwa PWNU dan 41 PCNU mengusulkan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Calon Ketua Umum PBNU sebagai penerus kepemimpinan KH Said Aqil Siradj. Sementara KH Miftachul Akhyar diusulkan menjadi Calon Rais Aam PBNU.

"Beberapa PCNU di Jawa Timur mohon ridlo dan izin dari para masyayikh PWNU Jawa Timur khususnya Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Anwar Manshur, untuk memperjuangkan KH Yahya Cholil Tsaquf sebagai Calon Ketua Umum PBNU masa Khidmat 2022-2027," ujarnya di Kantor PWNU Jatim, Selasa (12/10/2021).

Baca Juga: Muktamar Pemikiran di Tulungagung, Cara Dosen Beri Saran Pemerintah

2. PWNU ingin ada regenerasi, ajak pengurus cabang dan kader NU kawal keputusan

Konferensi pers PWNU Jatim soal sikap jelang Muktamar NU. Dok. Ist.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Amien, Kota Kediri itu menambahkan, usulan itu didasarkan atas pertimbangan regenerasi kader-kader NU untuk menempati posisi strategis pada struktur tanfidziyah. "Kita memiliki kader-kader NU yang sangat potensial untuk menempati posisi strategis pada struktur tanfidziyah,” kata Kiai Anwar.

PWNU, sambung Kiai Anwar, mengamanatkan keputusan ini ke para kader NU di tingkat cabang untuk memperjuangkan keputusan organisasi. Ia mengajak supaya tetap dalam satu barisan dalam memperjuangkan kepemimpinan dan program di Muktamar ke-34 NU. Di antaranya usulan pemilihan Ketua Tanfidziyah di semua tingkatan menggunakan sistem Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA).

"Kami tetap memperjuangkan usulan ini,” tegas dia.

Baca Juga: Muktamar NU Diputuskan Digelar 23-25 Desember 2021

Berita Terkini Lainnya