TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masuk Pancaroba, Surabaya Mulai Diguyur Hujan

Jangan lupa bikin puisi pas ujan turun ya guys...

Ilustrasi hujan (IDN Times/Besse Fadhilah)

Surabaya, IDN Times - Mendung menggunung mulai terpantau di Surabaya dan sekitarnya, Sabtu (10/10/2020) siang. Tak lama setelah itu, sore harinya rintik hujan mulai turun. Seorang karyawan swasta, Ihwan Fajar mengatakan bahwa hujan lebat terjadi di kawasan Gubeng, Surabaya yang membuatnya basah kuyup.

"Hujan deras di sekitar Monkasel (monumen kapal selam)," ujarnya kepada IDN Times.

Hal yang sama dituturkan oleh Rizky yang tengah melintas di jalan tol menuju Sidoarjo. Dia menyebut hujan deras sempat diterjangnya dengan kecepatan mobil 100 km/jam. Senada, Miftah Dian mengaku kehujanan di kawasan Bangil, Kabupaten Pasuruan hingga Porong, Sidoarjo.

"Tadi pas berangkat dari Pasuruan sudah hujan. Terus nunggu reda, ternyata di jalan sampai Gempol-Porong hujan lagi tapi gak deras banget kok," kata Miftah.

1. Kawasan Surabaya dan sekitarnya masuk masa pancaroba

Ilustrasi Suasana Hujan di Perkotaan (IDN Times/Besse Fadhilah)

Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Teguh Tri membenarkan bahwa mulai 10 Oktober 2020, Surabaya dan sekitarnya sudah diguyur hujan. Meski begitu, kawasan Kota Pahlawan itu belum memasuki musim penghujan.

"Untuk Surabaya dan Sidoarjo di bulan Oktober ini masih dalam masa peralihan atau pancaroba, artinya menuju ke awal musim penghujan," jelasnya dikonfirmasi, Minggu (11/10/2020).

Baca Juga: Polisi dan Pemkot Surabaya Kejar Perusak CCTV Grahadi

2. Waspada dengan potensi cuaca ekstrem saat pancaroba

unsplash.com/Nick Scheerbart

Pancaroba, lanjut Teguh, bukanlah musim, tetapi masa peralihan yang ditandai oleh kondisi cuaca yang tidak menentu. Seperti halnya dari panas tetiba hujan, maupun dari angin tenang tetiba menjadi angin kencang. Maka dari itu, BMKG mengingatkan masyarakat supaya senantiasa waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem.

"Bisa saja puting beliung, hujan lebat disertai petir atau kilat dan hujan es. Serta dampak yang ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang," bebernya.

Baca Juga: Surabaya Sumuk Pol, Begini Penjelasan BMKG

Berita Terkini Lainnya