TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Khofifah Klaim BOR RS Jatim 75 Persen, Begini Rincian Data dari Satgas

Kota Batu memiliki BOR tertinggi

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat di IGD Khusus Penyakit Menular RSUD dr Soetomo, Surabaya, Minggu (6/12/2020). Dok. Humas Pemprov Jatim

Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyebut kalau keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan COVID-19 mulai lengang. Mantan Menteri Sosial (Mensos) itu menyebut BOR Isolasi 75 persen, BOR ICU 85 persen dan BOR Rumah Sakit Darurat Lapangan 52 persen.

"Kalau kami melihat sesungguhnya ruang isolasi di RS ada pelandaian," ujarnya saat di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (28/7/2021).

1. Sebut RSUD Soetomo mulai lengang

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat di IGD Khusus Penyakit Menular RSUD dr Soetomo, Surabaya, Minggu (6/12/2020). Dok. Humas Pemprov Jatim

Salah satu yang dipantau Khofifah ialah RSUD dr. Soetomo. Rumah sakit plat merah dalam naungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim itu sempat membludak beberapa waktu lalu. Bahkan mengalami penumpukan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

"Saya minta update difoto pak dr Joni (Dirut RSUD dr. Soetomo), saya melihat sudah lengang di IGD. Suasananya seperti itu sehingga di Jatim antara kenaikan kasus dengan hunian di RS itu flat saja di RSnya," tutur Khofifah.

2. BOR rumah sakit lengang bukan indikator pandemik COVID-19 akan selesai

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat di IGD Khusus Penyakit Menular RSUD dr Soetomo, Surabaya, Minggu (6/12/2020). Dok. Humas Pemprov Jatim

Mulai lengangnya BOR rumah sakit, kata Khofifah, bukan indikator kalau COVID-19 akan selesai. Ia mengajak masyarakat Jatim untuk tak menganggap enteng virus corona SARS CoV-2. sebab kasus bisa melonjak sewaktu-waktu jika lengah.

"Tetaplah waspada, tetap mitigasi seksama," tegas dia.

Baca Juga: BOR Lebih dari 82 Persen, Pemkot Madiun Buka 2 Tempat Isolasi Baru

3. Ajak masyarakat isolasi terpusat jika terinfeksi COVID-19

Pusat isolasi yang disiapkan warga RW 8 Kelurahan Babatan Surabaya. Dok Humas Pemkot Surabaya

Khofifah juga mengajak masyarakat yang sedang isolasi mandiri agar berpindah ke isolasi terpusat yang telah disediakan pemerintah, TNI dan Polri. Dengan isolasi terpusat, pasien bisa termonitor kondisinya. Mereka juga akan cepat bisa tertangani RS rujukan jika sewaktu-waktu keadaannya memburuk.

"Yang isolasi di rumah ini diseyogyakan untuk isolasi terpusat supaya termonitor kondisinya, karena ada yang mungkin butuh obat ada yang butuh oksigen, kalau  di rumah tidak bisa semua terfasilitasi," katanya.

Baca Juga: RS COVID-19 di Surabaya Mulai Longgar, Tapi BOR Masih 83 Persen

Berita Terkini Lainnya