Kampoeng Ilmu Nasibmu Kini...
Dear orangtua, ajak anakmu belanja buku ke Kampoeng Ilmu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Tumpukan buku terpajang rapi di lapak Sulikah (43). "Cari buku apa?," tanyanya singkat kepada para calon pembeli yang lewat depan lapaknya. Sayang, pertanyaan itu hanya tiga kali saja keluar dari lisannya. Artinya baru tiga orang yang melintas di depan lapak bukunya di Kampoeng Ilmu Surabaya, Minggu (3/7/2022).
Baca Juga: Menggeliatkan Bromo Lewat Kearifan Lokal Suku Tengger
1. Kian sepi sejak badai COVID-19
Sepinya pengunjung yang datang ke kawasan toko buku terbesar di Jalan Semarang, Surabaya ini sudah menjadi hal yang biasa bagi Sulikah selama tiga tahun belakangan. Selama pandemik COVID-19 inilah, menjadi paceklik bagi Sulikah. Banyak yang beralih ke daring. Sementara dia masih konvensional.
"Sekarang tambah sepi, banyak penjual online. Saya gak bisa kalau online makanya lapak di sini saja," ujar penjual buku yang sudah 10 tahun di Kampoeng Ilmu ini kepada IDN Times.