TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kadinkes Jatim Akui Pembakaran Sampah Plastik Keluarkan Dioksin

Dalam jumlah tinggi bisa sebabkan kanker

Asap tampak mengepul di Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Sidoarjo. IDN Times/Enggal Hendy Wardhana

Surabaya, IDN Times - Hasil riset yang dikeluarkan IPEN, Ecoton, Nezus3 dan Arinka mendapat respons dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur (Jatim). Pasalnya, penelitian itu menyebut ada telur "beracun" di Desa Tropodo, Sidoarjo dan Desa Bangun, Mojokerto. Karena mengandung dioksin yang tinggi. Hal itu diamini oleh Pemprov Jatim.

1. Pembakaran sampah plastik tidak sempurna bisa keluarkan dioksin

IDN Times/Vanny El Rahman

Kepala Dinkes Jatim, Kohar Hari Santoso mengatakan, pembakaran sampah plastik yang tidak sempurna, berpotensi mengeluarkan dioksin. Mengingat dua desa yang dimaksud dalam penelitian terdapat banyak sampah plastik impor.

Sampah di Desa Bangun dipilah warga dan dijual lagi. Yang bagus disalurkan ke pabrik plastik. Sedangkan yang jelek dijual ke pabrik tahu dan krupuk untuk bahan bakar alternatif. Salah satunya di Dusun Klagen, Desa Tropodo.

"Dioksin secara kimiawi ada yang namanya TCC yang ada flurannya. Dioksin bisa ada di makanan dalam jumlah rendah atau banyak. WHO menetapkan jumlah ambangnya masih dalam batas boleh," ujarnya dikonfirmasi, Kamis (21/11).

Baca Juga: Belenggu Sampah Impor, Sulap Tropodo Jadi Desa Asap

2. Kadar dioksin tinggi pengaruhi kesehatan

Asap tampak mengepul di Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Sidoarjo. IDN Times/Enggal Hendy Wardhana

Penelitian menyebut, tiga sampel telur ayam kampung yang diambil di Desa Tropodo, per telur mengandung 200 pico gram per gram per lemak. Sementara di Desa Bangun ada 100 pico gram per gram per lemak.

Kohar pun mengakui, jika dioksin dengan kadar tinggi bisa berpengaruh pada kesehatan. Mulai dari kelainan kulit, sistem reproduksi hingga kanker.

"Bisa menyebabkan keluhan pada wanita lapisan dalam rahim dan menyebabkan nyeri. Bisa kanker. Tapi itu kalau sampai kandungan banyak," ungkapnya.

Kohar memberi catatan dalam penelitian tersebut bahwa yang terjangkit dioksin ialah ayam lepasan atau liar bukan ayam ternak yang telurnya dipasarkan. Ditambah lagi, menurutnya dioksin bukan hanya dari plastik.

"Tapi juga dari gas pencemaran udara," ucapnya.

Baca Juga: Telur Tropodo Dikabarkan Beracun, Bupati Sidoarjo: Gak Apa-apa

Berita Terkini Lainnya