TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Cabai Rawit di Jatim Mulai Pedas

Harga tertinggi di Sumenep Rp72.500 per kilogram

Ilustrasi cabai rawit (IDN Times/Umi Kalsum)

Surabaya, IDN Times - Harga cabai rawit di Jawa Timur (Jatim) terpantau naik. Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim juga turut memberikan atensi ini. Diduga, kenaikan dipicu oleh produktivas yang menurun.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit, Telur dan Minyak Goreng Kompak Melangit Saat Nataru

1. Cabai rawit capai Rp60 ribu per kilogram

Cabai rawit (IDN Times/Umi Kalsum)

Berdasarkan data Sistem Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) yang dikelola Pemprov Jatim per Senin (7/3/2022), harga rata-rata cabai rawit Rp60.490 per kilogram. Nah, harga tertinggi di Sumenep Rp72.500 per kilogram dan terendah di Lumajang Rp45.000 per kilogram.

Kenaikan harga komoditas ini juga terpantau pada sejumlah pasar di Surabaya. Jika pada awal Januari 2022 mencapai Rp55.000 per kilogram namun saat ini harganya Rp60.000 - Rp65.000. Misalnya di Pasar Genteng mencapai Rp65.000, Pasar Keputran Rp60.000, Pasar Pucanganom Rp60.000, Pasar Tambahrejo Rp 60.000 dan Pasar Wonokromo Rp60.000.

"Kenaikan harga disebabkan karena curah hujan tinggi, sehingga bunga rontok juga kualitas rendah yang diperkirakan produktivitas menurun," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo.

2. Padahal stoknya surplus

ilustrasi cabe rawit (pexels.com/Artem Beliaikin)

Tapi, kata Hadi, ketersediaan cabai rawit mulai Desember 2021 sampai dengan Januari 2022 selalu surplus. Kemudian bulan Februari dan Maret 2022 berdasarkan prognosa diperkirakan surplus. "Pada Desember 2021 jumlah produksi mencapai 50.899 ton dengan konsumsi hanya 5.531 ton, yakni surplus 45.368 ton," ucapnya.

"Kemudian Januari 2022 jumlah produksi mencapai 24.273 ton dengan konsumsi hanya 6.091ton, yakni surplus 18.182 ton. Produksi Februari 2022 mencapai 25.891 ton dengan jumlah konsumsi 6.091 ton yakni surplus 19.800 ton," dia menambahkan.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit Picu Inflasi di Kota Malang 

Berita Terkini Lainnya